24. Terungkap

3.9K 216 1
                                    

Baru saja Tama akan meluncurkan pertanyaan kenapa Dasha terlambat, bibirnya langsung tertutup rapat melihat lirikan matanya yang tajam.

Dasha menatap tajam Tama, kemudian berjalan mendahului cowok itu.

"Lo..kenapa?" tanya Tama mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Dasha, Dasha berhenti kemudian kembali melirik Tama.

"Jangan ganggu," ucapnya yang dingin disertai tatapan tajamnya, seketika Tama langsung mengerti bahwa sisi lain Dasha tengah muncul. Dari pintu kelas muncul Siska yang menarik Dasha masuk, semenjak Dasha dibela oleh Siska, mereka sekarang jadi lebih dekat.

"Lo kenapa terlambat?" tanya Siska dengan senyumanya, seketika tangan yang menariknya dihempaskan oleh Dasha.

"Siapa lo berani pegang-pegang gue, sialan." Umpatnya dengan disertai dorongan dibahu Siska, mata Siska melotot sempurna.

"Sha, lo kenapa?" tanya Siska aneh. Memang sih siska belum mengetahui sisi lain Dasha, untuk itu perubahan Dasha membuatnya aneh, Siska akan memegang bahu Dasha namun dengan cepat tangannya langsung ditepis.

"Bego, gue bilang jangan sentuh," ucapnya membuat mereka menjadi pusat perhatian dikelas, entah kenapa air mata Siska turun begitu saja membuat Dasha atau lebih tepatnya Nattasha berdecih kesal, ia kemudian mendorong Siska sampai gadis ini terhentak ke lantai.

"Lo sialan berani nyentuh gue, lo abis sama gue," ucapnya yang menjambak rambut Siska, beberapa orang mencoba melepaskan jambakan Nattasha, begitupun dengan Tama, lelaki ini menarik Nattasha keluar kelas.

"Lo, Nattasha kan. Dia itu temennya Dasha," beritahu Tama membuat senyuman evil terbit dibibir Nattasha, memang benar ya seseorang yang mempunyai kepribadian ganda yang buruk benar-benar membuat takut. Wajah yang biasanya ramah, saat sisi lainnya muncul, wajahnya sangat menyeramkan.

"Nattasha," panggil seseorang dibelakang Tama, Tama membalikan badanya dan sedikit mengerutkan keningnya, senyuman setan kembali Nattasha perlihatkan.

"Gideon," panggil Nattasha dan dengan sengaja menabrak bahu Tama, ia menghampiri Gideon dan melenggang pergi bersama. Kernyitan didahi Tama belum juga menghilang, selain dirinya dan Devano, siapa lagi yang mengetahui bahwa Dasha mempunyai kepribadian ganda bernama Nattasha.

*

"Waktu lo nelpon gue buat bantuin lo, gue langsung paham semuanya," ucap Gideon yang menaruh batang rokok dibibirnya, di sampingnya ada Nattasha yang menatap luasnya taman dari atap sekolah, "kalau kita mau.. kita bisa bersihin darah itu kan Nat, tapi rencana lo emang jempol?" lanjut Gideon.

Sebuah senyuman setan terbit dibibir Nattasha, "Ya, dan gue sangat-sangat berterima kasih karna lo mau ngebantuin gue ngurusin mereka," ucap Nattasha dengan menatap Gideon yang tersenyum menyeramkan.

Falshback

Beberapa bulan yang lalu

"Ide bagus untuk kabur dari gue.. tapi sory," Nattasha menendang Evi dengan keras dibagian kepala, mata Evi mengerjap dan merasakan sesuatu yang mengalir dari telinganya. Air matanya sudah membasahi pipinya, lama kelamaan kemudian gelap.

Setelah melihat Evi pingsan, Nattasha mendekati Flora yang masih sadarkan diri. Sully sudah pingsan beberapa menit yang lalu.

"Flo..Flo, andai gue beri lo satu kesempatan, apa yang lo mau?" tanya Nattasha yang memakai kaus kaki basahnya yang sempat menyumbat wastafel. Air mata Flora mengucur dengan deras.

"G-gue mau puter waktu dimana gue gak a-akan pernah n-ngebully..lo," Flora mengatakan itu membuat senyuman setan Nattasha membentuk. Nattasha kemudian mengeluarkan ponsel yang berada ditasnya.

Kepribadian Ganda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang