Sect Chapter 32

7 2 0
                                    

Kisah hidup seseorang itu lucu banget enggak sih menurut kalian? Kita kadang-kadang selalu menyalahkan kata takdir yang sebenarnya enggak ada hubungannya sama perbuatan kita..
Takdir yang membuat kita memiliki pilihan dalam melakukan tindakan, and i know that choosing between us is so hard..

Sudah dua minggu lamanya gadis bermarga Kim itu harus bolak-balik masuk rumah Sakit karena pingsan di setiap pagi nya, kadang-kadang dia heran kenapa takdir sangat suka menuliskan kisah sedih pada nya, padahal, engga ada orang yang ingin memiliki kisah hidup yang menyedihkan.

"Eomma, rambut Ahrin rontok lagi" pilu gadis itu saat melihat helaian rambut hitam panjangnya di genggaman tangannya, sontak air mata gadis itu jatuh menetes.

" enggak apa-apa Ahrin nanti tumbuh lagi kok"

"Enggak mau hikss.. .... Ahrin enggak mau jadi botak eomma, hikss... bagaimana kalau teman-teman Ahrin tau" dan kalau ada hal yang sangat menyakiti hati seorang remaja putri maka ialah ketika dia kehilangan mahkota indahnya

"Gapapa kok dek, lihat kakak saja juga botak" hal yang mengejutkan saat itu adalah, ketika kakak laki-laki nya Jongdae yang tiba-tiba masuk dan melepaskan topinya menampilkan rambutnya sudah sangat pendek. Percis seperti rambut tentara.

"Lihat betapa kerennya oppa mu ini bahkan di tawari untuk mengikuti ekskul pengibaran bendera" bangga pria itu.

Harus dia akui bahwa Oppo nya itu termasuk jejeran orang-orang tampan tanpa perlu banyak usaha lagi.

"Kau tenang saja,, adiknya oppa selalu jadi yang paling cantik" elusan lembut di kepala gadis itu dapat Ahrin rasakan, tapi tanpa dia sadari seiring elusan lembut itu pula rambut indahnya rontok dan memenuhi genggaman tangan sang kakak.

Menyadari rambut adiknya yang ada di genggaman tangannya membuat nya mau tidak mau menahan air matanya lagi, akibat kemoterapi sialan yang harus dilakukan adiknya, gadis kecilnya harus rela kehilangan rambut indahnya.

Dia jelas sangat ingat bagaimana dulu caranya mengerjai adiknya dengan mengucir asal rambut panjang itu, menarik nya sesuka hati bahkan terkadang menggunting asal rambut adiknya bila sedang kejahilan berada di  puncak nya. Tapi dia melakukan nya bukan karena membenci adiknya.. he just so comfort with her lillsister.

"Gapapa kok dek kalau botak, kan ada kakak yang nemenin, kalau ada yang ngejek adek tinggal panggil kakak, biar kakak balas dia" dan harus diakui kalau kakaknya ini memang memiliki sisi keras yang cukup menyeramkan.

"Eomma.... bolehkah Ahrin minta sesuatu..."

...

"Jangan sentuh rambut ku oppa!!!!"

Pagi itu kembali,, dimana suara ribut dari anak-anak keluarga Kim yang saling menjadilin dan mengadu sudah menjadi hal mutlak yang harus terjadi... kalau tidak, bukan keluarga Kim namanya. Begitu bila kata Jongdae.

"Chen-ah!!!" Baiklah tuan Kim terhormat sudah mulai turun tangan sekarang.

"Nda appa, hadir" ujar Chen sambil menampilkan senyum sok baiknya kepada ayah tiga anak itu.

"Apa lagi yang lakukan pada adikmu hmm?"

" Neaga wae?... eopsoyo appa.. aku hanya membantu menata rambut baru nya kok"

"Loh Ahrin kenapa rambut mu jadi pendek seperti itu?" Tanya eomma mereka yang melihat rambut anak perempuannya menjadi pendek.

"Tanyakan pada Kim Jong Dino eomma, dia yang melakukan nya" jawab gadis itu sambil memberikan tatapan maut nya yang jatuhnya menjadi menggemaskan bagi mereka, almond nya yang selalu membuat nya terlihat seperti anak-anak tak bisa di andalkan untuk membuat takut orang-orang di sekitarnya.

My Sweet Boyfriend (PCY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang