Mungkin kali ini kita akan ngomongin tentang yang namanya takdir, siapa yang engga tau dengan kata takdir. Tapi kadang mereka selalu kabur dengan arti dari takdir dan pilihan.
Enggak terasa kita udah berada di pertengahan bulan Februari, bulan di mana seorang gadis bernama Kim Ahrin lahir ke dunia tepat dua puluh tahun lalu, bayi yang lahir di tengah-tengah keluarga Kim yang saat itu sedang mengalami masalah karena appa keluarga Kim itu mengalami kecelakaan di tempat nya bekerja yang mengharuskan nyonya Kim turun tangan sendiri untuk menangani suaminya itu di rumah sakit tempat nya bekerja.
Enggak ada hal yang menarik selain kedua Oppa gadis itu yang saling berpandangan dan seolah-olah jatuh cinta ada pandangan pertama ada adik mereka yang kala itu hanya bisa selalu menangis.
Bayi perempuan dengan mata almond yang masih terpejam setelah tertidur beberapa saat yang lalu, juga dengan bibir mungil tipisnya, gadis itu sukses merebut hati keluarga mereka sampai membuat kedua Oppa gadis itu yang saat itu Oppa pertamanya masih berusia enam tahun dan Oppa keduanya yang bukan depan akan berusia tiga tahun.
"Dekkkkkk bangun astagaa jangan malas-malasan ini hari minggu ayok kita jalan-jalan pagi olahraga biar kau kurus enggak gendut lagi"
"Ummmmm shireoo!!,,, hari ini aku libur opa, aku ingin tidur, huhuhu" rengek Ahrin pada Chen yang membangun kan adiknya dengan tidak elitnya, kalian tau bagaimana caranya oppanya membangunkan adiknya???.. pemuda itu membanting pintu itu dengan kuat dan melompat keatas tempat tidur adiknya dan memeluk adiknya erat yang masih terbungkus dengan selimut tebal kesayangan adiknya itu yang sejak awal gadis itu dapat kan oleh eomma nya saat ulang tahun ke tujuh belas tahun.
"Dekkk, bangun dong, temenin Oppa jogging, jangan tidur mulu dek, ntar pipi mu makin gede kayak bakso lagi" ujar Chen sambil menyubit pipi adiknya.
"Oppa, aku tidak bisa bergerak sama sekali, Oppa berat!!!" Gaduh Ahrin yang masih memberontak dalam selimut nya itu.
"Suhooo oppa,,,,, Chen oppa jahat!!!...." jerit Ahrin memanggil oppa pertamanya yang langsung saja membuat kakak laki-laki pertama nya itu yang sudah siap dengan setelan olahraga yang melekat pas di tubuhnya.
Satu yang membuat Ahrin heran dengan oppa pertamanya itu, bagaimana bisa oppanya itu membeli setengah lusin pakaian olah raga dengan model yang sama tapi dengan warna yang berbeda saja. Dia bahkan sampai selalu bisa mengenali oppanya hanya dengan pakaian yang ia pakai yang itu-itu saja.
"Bangunlah putri tidur, ayo kita jalan pagi bersama" ujar Jun Myeon lembut setelah mendorong kuat Chen menyelamatkan adik perempuannya itu.
"Shireoo oppa, kalian berdua saja eoh...." ujar Ahrin yang kembali mengantuk karena elusan lembut oppa pertamanya di kepalanya itu.
"Oppa Ahrin jadi makin mengantuk" rengek Ahrin yang malah semakin mengeratkan pelukannya pada bantal guling nya.
"Hyung kau jangan meninabobokan nya lagi astagaa" runtuk Chen melihat mata gadis itu semakin terpejam erat.
"Pak manajer kau bagaimana sih, bisa jadi general manager di kantor mu tapi tidak bisa mengatur adik mu sendiri" cerocos Chen yang ikut tidur di samping adiknya dan memeluk gadis itu dengan kakinya yang menimpah adiknya menjadikan Ahrin seperti bantal guling di kamarnya.
Melihat kedua adiknya yang malah semakin lengket di tempat tidur membuat nya gemas dan langsung saja menggendong adik perempuan nya secara tiba-tiba dan membuat gadisnya itu terperanjat banget sambil menjerit kuat pada kedua oppanya...
"Yaaaaaa oppa turunkan Ahrin!!!!"
"Bangunnnn, cuci muka, cuci tangan dan sikat gigi, pakai baju yang sudah oppa siapkan nanti okey"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (PCY) END
Novela JuvenilPenyesalan itu selalu datang terlambat,, jika tidak maka itu adalah takdir Bagaimana takdir yang mempermainkan hati seseorang dengan menyakiti hati orang lain Atau kisah delusi semata yang membawa harapan agar semuanya kembali tanpa penyesalan...