Now I know that love to much deeper will bring hurt to much too
.
.
.
Pagi itu masih sama seperti biasanya pagi yang penuh dengan kebisingan di kediaman tuan Kim karena ulah anak-anak nya yang hidupnya terlalu jahil untuk menjahili adik perempuan mereka satu-satunya itu
"Suho oppa berhenti mengganggu ku!""Siapa yang mengganggu mu, dasar gadis narsis" Suho
"Eomma Chen oppa mencuri cokelat ku lagi eomma"
"Hey aku sudah bilang pada mu kalau aku memakan cokelat mu, itu bukan mencuri bodoh"
Jika sudah seperti ini tuan Kim dan nyonya Kim hanya akan mendiamkan saja dan memilih menghabiskan makanan mereka
Bukan tak sayang hanya saja mereka sudah sangat lelah melihat keajaiban anak-anak nya itu dan berakhir dengan anak gadis mereka yang akan mengalah dan mendiamkan kedua oppa nya itu sama sekali."Ahrin hari ini jangan membawa motor mu, kau berangkat bersama ku saja" itu Chen oppa
"Anni kali ini jatahnya dia berangkat bersama ku" sudah pasti itu si tua Suho kawan
"Mwo jatah apa nya, ingat umur ingat pekerjaan sana, jangan sampai terlambat kau bekerja" cecar oppa no urut 2 itu
"Jangan jadi serakah Chen, dia adik ku juga kalau kau lupa" nah ini dia si no 1
"Siapa yang serakah huhhh,,, aku hanya baik pada mu mengingatkan kalau seorang manajer teladan tidak boleh telat" si no 2 sudah mulai berargumen sekarang dengan sendok di tangan nya yang tanpa sopan menunjuk kehidung hyung nya itu
"Singkirkan sendok mu itu anak muda" kali ini tuan Kim sudah bersuara kawan, mau tidak mau sang tersangka harus menurunkan sendok emasnya itu
"Hahahaha aku di bela appa" si no 1 akhirnya menang telak dengan bantuan sang ayah mereka
"Ha.Ha. tertawalah"
Sontak jawaban dari chen membuat seluruh keluarga yang ada di meja makan itu tertawa
"Ya tertawa saja sepuas kalian, aku bahagia juga kok tenang saja" ujar Chen sambil menghabis nasi goreng sosis buatan eomma nya itu,
"Oppa / kim jong dae!!!!"
"DU dudu DU"
ngomong ngomong saat Ahrin menertawakan nya pemuda itu telah menambahkan bubuk bon cabai ke piring kedua saudara nya siapa lagi kalau bukan Ahrin dan Suho kesayangan nya itu
.
.
."Pulang nanti langsung telfon, jangan kemana-mana lagi" ujar namja berwajah tampan itu
"Ndee" ujar gadis itu memasang headphon nya dan pergi begitu saja meninggalkan oppa nya, melihat adiknya yang pergi begitu saja sontak Suho pun menarik kucir rambut adiknya
"Yakkk dasar tidak sopan"
"Aku sudah terlambat" rajuk Ahrin di depan oppa nya itu
"Aishhh sini" panggil Suho agar adiknya mendekat lagi'Srek'
"adik oppa tidak boleh murung hari ini, fighting" dengan senyum yang tulus terhadap adik perempuan nya itu.
"Nde .. oppa nado fighting! "
Kalau biasanya Chen akan bersikap seperti pacar yang romantis dan posesif beda lagi dengan Suho, dia akan menjadi sosok pasangan idaman gadis sejuta umat
Setelah itu sebuah ciuman singkat mendarat indah di kening gadis itu siapa lagi kalau bukan dari oppa nya yang membuat orang lain salah paham lagi.
"Anyeong gadis pendek"
"Aishhh pergi sana kau oppa, kerja yang rajin okay"
Sambil membuat oke sign dengan tangan kirinya dan memasuki mobil kesayangan milik namja itu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (PCY) END
Teen FictionPenyesalan itu selalu datang terlambat,, jika tidak maka itu adalah takdir Bagaimana takdir yang mempermainkan hati seseorang dengan menyakiti hati orang lain Atau kisah delusi semata yang membawa harapan agar semuanya kembali tanpa penyesalan...