Tak ada yang salah yang ada di ruangan itu hanya ada tiga gadis yang sebaya yang masih duduk dengan menyilangkan kaki mereka di atas ranjang gadis mungil itu.
Tuan Kim yang terhormat? saat ini tengah berkutat di kantornya sama seperti Suho, Oppa pertamanya, kemana nyonya Kim?, wanita paruh baya itu sukses di buat repot ketiga gadis itu untuk meminta di masakan makanan, mereka bertiga berniat untuk menginap malam ini di rumah sakit tempat Ahrin dirawat, masa bodoh dengan tugas kuliah mereka, bahkan mereka bisa mengerjakan nya nanti malam bersama-sama.
Dan bagaimana dengan Oppa kedua Ahrin?, sejak tadi pria itu tidak menunjukkan ujung hidung nya, biarkan saja laki-laki itu, mungkin dia sedang sibuk mengingat saat ini dia sedang berada di tingkat akhir.
"Jadi apa rencana mu sekarang?" Tanya Joy sambil menyedot minuman kental Thai tea rasa greantea yang bahkan sangat di benci Ahrin. Dia pernah sekali di traktir temanya hanya dengan mencicipi satu teguk saja sukses membuat gadis itu trauma dengan rasa mual yang dia rasakan selama satu harian.
"Menikmati sisa waktu?" Gadis itu hanya menggedikan bahunya sambil menatap Joy yang menyedot minuman ditangannya.
"Kau mau?, nihhh" sodor gadis itu yang di balas tatapan horor gadis bermarga Kim itu.
"Sudahlah Joy kau seperti tidak tau saja, dia ini punya selera yang aneh" ujar Irene yang menyedot minuman yang sama.
"Astaga, sepertinya dia bumi tidak hanya aku yang memiliki selera yang berbeda dari kalian" bela gadis itu.
"Tapi dengan seluruh keanehan yang kau punya. Hanya cuma kau saja Rin" kekeh Joy.
Belakangan ini Ahrin berfikir, ada banyak hal yang berubah dari orang-orang yang ada di sekitar nya tanpa dia sadari.
Mulai dari Joy yang mendadak selalu menunjukkan sikap melankolis nya yang berusaha ia tutupi. Irene yang biasanya sok dewasa mendadak jadi berisik saat Ahrin mulai berbicara.
Keluarga nya yang ia yakini sedang terluka. Juga kedua orang namja yang selalu mengisi hari nya siapa lagi kalau bukan Oh Sehun dan Park Chanyeol.
I know that time by time people change as long as they're learning all about life.
Dan tanpa kita sadar, kita juga akan terbiasa dengan waktu yang menjadi sahabat sejati hidup kita.
"Aku tau, aku ini seseorang yang selalu meninggalkan kesan tersendiri di hati seseorang.... ngangenin kan???... Ahrin gitu loh, aku kan limited edition" ujar Ahrin percaya diri sambil menaik turunkan alisnya menggoda kedua sahabat dekatnya itu yang malah di balas dengan wajah mual kedua gadis di depannya.
"Idihhhhh terserah kau saja Rin" ucapan Irene sukses membuat Ahrin mau tidak mau tertawa bangga.
Waktu boleh saja berlalu, keadaan boleh saja berubah. But your still you are. Gak ada yang bisa ngerubah itu semua, kecuali takdir yang memang menuntut mu untuk menyembunyikan nya bukan merubahnya.
"Ini sudah awal Februari Rin" ujar Joy, mengingatkan ini sudah memasuki bulan Februari. Tahun baru kemarin mereka tidak merayakannya bersama. Hal yang wajar mengingat mereka sama-sama tidak bisa meninggalkan waktunya bersama keluarga.
"Oghhh iyaa!!!..." kejut Ahrin sambil bertepuk tangan bahagianya menatap manis kedua gadis yang menatapnya antisipasi.
"Kau harus bersiap-siap menyiapkan dua kado lagi Ren" kekeh Ahrin.
Karena Joy dan Ahrin yang sama-sama lahir di bulan kedua tahun Masehi ini. Mereka biasanya akan merayakan nya bersama-sama. Ahrin hanya lahir Lima hari lebih awal di bandingkan dengan Joy.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (PCY) END
Teen FictionPenyesalan itu selalu datang terlambat,, jika tidak maka itu adalah takdir Bagaimana takdir yang mempermainkan hati seseorang dengan menyakiti hati orang lain Atau kisah delusi semata yang membawa harapan agar semuanya kembali tanpa penyesalan...