Chap 24

14 2 0
                                    

Ketika gadis itu selesai bernyanyi dia memberikan senyum tulus terbaiknya saat dia melihat dagangan dari paman penjualnya sudah tinggal sedikit lagi dan itu jauh lebih baik bukan?. 

Gadis itu sangat cantik dengan penampilannya hari ini hanya gaun berwarna pich selututnya dia juga hanya menggunakan flat shoes tak ada yang spesial tapi geraian rambut indahnya lah yang tak pernah selama ini dia tampilkan yang membuat aura gadis itu jauh berubah, terlihat dewasa namun anggun dan elegan jauh dari image innocence miliknya yang selama ini orang kenal.

"Terima kasih untuk kalian semua yang sudah membantu ku" ujarnya  tulus dan saat gadis itu  akan membenahi sapu tangannya tadi yang berada di tanah sebagai alas kertas itu, gerakannya terhenti saat matanya bertemu dengan lelaki yang membuatnya menyukai lagu romantis itu.

"Chan..." lirihnya dan saat itu juga dia sadar dia harus bersikap biasa saja pada namja itu, sebuah senyum simpul ia berikan pada pria itu.

Tapi herannya senyum itu tak seindah senyuman yang ia berikan tadi pada banyak orang sangat menyebalkan bagi namja itu.

"Bumi ini sempit sekali rupanya"  batin gadis itu dan bergegas meninggalkan tempat itu.

Tapi kali ini tindakan nya gagal lagi bukan karena namja itu melainkan tuan penjual permen kapas itu yang menahan gadis itu dengan menyodorkan sebungkus besar permen kapas dagangannya itu

"Terima kasih nona manis, saya memang tidak mengenal anda tapi saya akan selalu mengingat anda, hanya ini yang saya punya sebagai ucapan terima kasih saya" ujar paman itu dengan senyum simpul nya,  memang tak berarti bagi orang lain tapi bagi paman itu dari sesuatu yang tak berarti itulah dia bisa bertahan hidup

"Tidak perlu paman anda juga harus menjual permen lagi bukan, tidak perlu repot-repot, juga sama-sama saya juga senang melihat paman senang " tulus nya.

"Kau gadis baik, anggap saja ini sebagai doa agar hidupmu menjadi semanis permen kapas ini" ujar paman itu sambil menyerahkan permen itu yang mau tak mau harus gadis itu terima.

"terima kasih paman" mau tidak mau gadis itu menerima pemberian paman itu ada rasa menggelitik yang membuatnya terus tersenyum saat melihat orang lain tersenyum karenanya....

Ahrin pun langsung pamit pada paman itu dengan iringan senyum sopan dibibirnya, satu tujuannya sekarang adalah meninggalkan tempat itu, dia tidak akan tahan berada di tempat yang sama dengan namja itu lama-lama, lagi pula kali saat melihat namja itu dia jadi teringat akan seseorang yang mengganggunya di kampus,,,,, 

Deggg

MATTA!!!!! Sepupunya Chanyeol, wah daebak wajah mereka sangat mirip bahkan jika dilihat mereka seperti satu orang yang sama

"Ogh Chanyeol-ah kau disini?" seru namja berkulit tan yang menghampiri Ahrin namun pandangannya malah bertemu dengan namja tinggi itu sontak saja Pandangan Ahri beralih pada Namja di hadapannya kini ada pria yang dulu selalu membodohinya dengang berpura-pura menjadi hantu perpus dan sialnya gadis itu terlampau lebih bodoh karena mempercayainya.

"Kai, kau kesini juga rupanya, sedang apa?" tanya Ahrin terbengong dengan wajahnya yang mendadak polos itu membuat Kai mati-matian untuk tidak mencubit pipi gadis itu.

"Berjalan-jalan saja dan I found you from your beautiful voice" ujarnya sambil tersenyum kali ini bukan seringaian yang biasa Chanyeol lihat pada namja itu saat mereka sedang berada di kelas, kali ini seperti senyuman senang... Mungkin.

"Aghhhh.. Eghhh itu..." 'habis lah kau Ahrin, apa yang harus kau katakan'

" Suara mu indah, lain kali bagaimana kau duet dengan ku?" tawar Kai yang langsung saja membuat gadis itu menampilkan wajah polosnya lagi dan kali ini Chanyeol merasa terganggu 

My Sweet Boyfriend (PCY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang