With December comes the glimmer on her face
And I get a bit nervous,
I get a bit nervous now.
In the twelve months on I won't make friends with change.
When everyone's perfect,..
Can we start over again...?The playgrounds take your rusty and your
Heartbeat two thousand times before I get a chance to sayI Miss you!!!
When it gets hard
I get a little stronger now
I get a little braver now.....
"Bagus sekali nona Ahrin, kau disini tapi kau tidak memberi tahu apapun pada kami!" Amukan Joy terdengar sangat kuat menggelegar di kamar gadis itu yang saat ini tengah duduk menatap kearah jendela kamarnya yang langsung mengarahkan pada taman rumah sakit. Hal yang menyenangkan yang bisa dia dapatkan di ruangan serba putih itu.
"Kau... kalian, bagaimana bisa berbeda di sini?" Jujur gadis itu tidak pernah sekalipun ingin teman-temanya tau kalau ia sakit atau apapun itu.
"Tau dari siapa itu tidak penting bodoh, yang penting sekarang bagaimana bisa kau dengan nyamanya duduk diatas sini" keluh Irene yang langsung menatap sebal sahabat nya satu ini.
Memang harus mereka akui, mungkin persahabatan mereka tak seindah orang lainnya yang selalu hang out bersama ataupun hunting tidak jelas, bahkan untuk berkumpul bersama sama saja sudah sangat jarang mereka lakukan semenjak mereka sudah berkuliah dan mereka tidak bisa menyalahkan siapapun, keadaan yang memang mengharuskan ini terjadi.
"Aku tidak apa-apa, kalian bisa lihat sendiri bukan? I'm okay"
"You're not okay, even I know that your always but still your not okay!!" Gadis tinggi itu sudah menatap tajam kearah Ahrin yang masih bisa-bisa nya memberikan mereka senyum polos yang seolah menunjukkan kalau sedang tidak terjadi sesuatu. Bahkan sama sekali!.
"Oghhh ayolah Joy, aku tau aku sangat spesial untuk kalian, tapi tidak perlu sampai seperti ini" lagi-lagi hanya senyuman manis yang ia berikan, ada perasaan senang yang menyelimuti hatinya melihat kedua sahabat nya yang selalu bertengkar ini bisa sama-sama menjenguk dirinya.
"Stop keep smiling like an idiot girls" kali ini Irene berhasil membuat Ahrin berhenti tersenyum dan membuat nya menatap tajam ke perempuan berambut panjang itu.
"Yaaak.... aku sedang sakit, tidak boleh seenaknya menghina orang sakit kau tau!" Cukup sudah dia sangat kesal pada gadis cantik itu, entah mengapa rasanya sekali saja, mereka tidak pernah tidak bertengkar saat bertemu, sebenarnya menyenangkan, tapi jika terus menerus kau akan sebal juga bukan?...
"Hahahaha... sudahlah Ren" kali ini Joy mulai melihat kearah Ahrin dengan pertanyaan datar nya "Apa yang sembunyikan dari kami Rin?"
Degggg....
Jujur dia masih tidak ingin memberitahu tentang keadaan nya pada orang lain, dia benci untuk di kasihani sama seperti delapan tahun yang lalu
.....
"Yaaaa Saem kenapa kau tidak pernah menghukum Ahrin, padahal dia tidak pernah ikut upacara pagi!?" Tanya gadis bermata bulat yang memandang tajam ke Ahrin, dia marah karena di hukum akibat datang terlambat pagi itu.
Hampir satu sekolah tau kalau gadis bernama Kim Ahrin itu tidak pernah benar-benar mengikuti upacara, bahkan setiap pelajaran olahraga dia selalu tidak pernah ikut selain pembahasan materi.
"Hyena-shi dimana sopan santun mu, kau adalah seniornya tapi kau bersikap seperti ini" tegur guru kedisiplinan yang masih berdiri melihat gadis di depannya. Ahrin yang saat itu ketakutan karena tidak kenal dengan kakak kelas nya itu hanya menundukkan kepalanya sedalam mungkin, bahkan dia hampir menitihkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (PCY) END
Teen FictionPenyesalan itu selalu datang terlambat,, jika tidak maka itu adalah takdir Bagaimana takdir yang mempermainkan hati seseorang dengan menyakiti hati orang lain Atau kisah delusi semata yang membawa harapan agar semuanya kembali tanpa penyesalan...