Voment juseyooo
"Aghhh kau sudah datang " saat ini seorang namja yang menjadi salah satu pemeran utama dalam novel hidup ku telah muncul lagi . Ya lagi,karena dia juga pernah hilang bagai bayangan yang di telan gelap.
"Ummm kau sudah memesan makanan?" Tanya nya yang ku jawab dengan gelengan.
"Hey kau masih berencana diet hanya karena kata kata ku tempo hari,, oh ayolah aku hanya bercanda" ujarnya.. dasar namja gila aneh dan entah kenapa aku bisa merasakan rasa khawatir lagi dari seorang namja setelah rasa khawatir yang dulu dia berikan pada ku.
"Siapa yang peduli dengan kata kata mu albino" sarkas ku.. ku fikir kalian cukup tau bukan aku sangat ketus pada namja yang dekat pada ku.
"Ya kau hanya akan peduli jika kita membahas dia bukan" sarkas sehun, teman namja ku dari JHJ.
"Aniyo,, ku rasa kau sudah tau bahwa aku telah menyerah untuk itu bahkan saat aku tau bahwa dia memiliki nama gadis lain di hatinya..." "dan itu bukanlah nama ku" lanjut ku.
Dan entah kenapa sangat sakit saat mengingat nya,, kenangan awal saat aku mulai mundur secara perlahan dari hidup nya dan dia.
Ketika kau mundur dari hidup seseorang secara perlahan, saat itulah kau sadar bahwa kau juga mulai melukai hati mu secara perlahan.
"Kau tau dulu dia selalu mengejar mu saat itu" ujarnya pada ku "dan kau selalu meninggalkannya begitu saja bukan"
"Ya aku tau itu, Tapi kau juga tau kan apa alasan ku" Jujur ku rasa aku harus kembali mengingat nya lagi, kenangan memuakkan yang dia buat dan dia sesali kembali
.
.
.
"Ahrin ah, ayo Pulang dengan ku saja" namja tinggi itu memegang tangan ku dengan lembut di depan kelas ku , ada perasaan Rindu di dalam tatapan matanya itu."Aniyo, jangan chan ah" tolak ku sambil melangkah pergi meninggalkan nya, berjalan cepat melewati gerombolan murid murid yang sedang berlomba untuk pulang.
.
.
"Bisa kita bicara berdua Ahrin ah" pinta Chanyeol saat aku dengan somi saat keluar kelas.
"Ada apa?" Tanya ku saat somi meninggalkan kami.
"Kembali lah pada ku, satu minggu tanpa mu itu sangat berat bagi ku" lirih nya.
"Kau harus melupakan aku bukan, ku yang mengatakan nya sendiri dalam kertas kecil itu" terang ku..Berat katanya.. lalu bagaimana dengan ku, padahal saat itu kita masih baik baik saja, bahkan kita baru pergi bersama, bagaimana bisa kau memberi ku surat sialan itu.. Sungguh saat ini aku ingin bisa memiliki bakat memaki dan marah seperti yang di miliki kyungsoo sunbae.
" Aku sudah meminta surat itu kembali Ahrin ah" jelasnya.
"Dan kau mau aku membiarkan mu menyimpan perasaan dan kata kata itu sendiri, kau tau kau membuat ku seperti tokoh antagonis dalam cerita hidup ku sendiri chan ah"
"Bahkan aku sudah mengajak mu membaca nya bersama sebelum nya, Tapi kau menolak nya" lirih ku"Aku takut" jelas nya.
"Apa yang kau takut kan?"
"Aku takut menyakiti mu secara langsung"
"Dan kau membiarkan aku tersakiti boleh fikiran ku sendiri akan diri ku sendiri bukan,,, kau jahat chan " sungguh aku kecewa pada nya.
"Tak bisa kah kita mengulang nya dari awal?"...
"Memulai dari awal yang juga akan berakhir, sungguh aku bingung"
Heol.. kali ini aku setuju dengan sahabat ku nari, dia benar, Mungkin aku pintar di pelajaran eksakta, tapi aku terlalu bodoh dalam berhubungan dengan orang lain.
"Kita jalani saja hidup ini, kita mungkin akan bertemu lagi, mungkin juga kau akan menemukan kebahagiaan mu yang baru yang takan menyakiti mu tapi itu bukan dari ku"
"Aku juga akan mencari kebahagiaan ku sendiri, sama seperti mu" lirih ku dan meninggalkannya... Chen oppa.. kau benar sekarang, kau tak pernah salah.. aku yang salah.
.
.
"Ayo ku antar!" Kali ini ada nada tegas di suara nya.
"Tidak, aku bisa naik bus, kau deluan saja" tolak ku lembut, sungguh ini sangat menyiksa.
"Lebih aman kau pulang dengan ku, ayo" ujarnya sambil menarik tangan kuJeball... apa maksud mu chan harus, kau yang memberikan surat itu, bahkan surat itu masih terlipat rapi sekarang dengan boneka cantik dari mu.
"Rin ah.. apa eomma mu sudah tau kita putus?" Tanya Chanyeol.
"Umm sudah" Jujur ku
"Ba... Bagaimana reaksinya?" Gugupnya
"Yah begitu, dia hanya mengatakan 'itu masalah kalian, eomma Tidak bisa ikut campur'" hanya itu yang ku sampai kan pada nya, karena jika ku katakan seluruh nya,, Mungkin dia akan merasa buruk.
"Bagaimana dengan eomma mu?" Tanya ku pada nya,
"Di mengatakan hal yang sama pada ku"..... kotjimal.. aku tu kau berbohong chan , aku tau saat kau berbohong, karena aku tau, kita tidak bisa mengatakan kebohongan pada satu sama lain.
"Aghhh begitu rupanya"Dan sekarang aku makin benci dengan keadaan yang sekarang.
.
.
..
"Tapi kau menyesalinya sekarang bukan" terang namja albino ini."Ya aku menyesal karena terlalu banyak menjaga harga diri ku" hanya Senyum sinis yang bisa ku berikan padanya
"Wahhh... sekarang kim Ahrin telah banyak kemajuan,, dari mana kau belajar Senyum sinis itu,,, apa dari yeoja chingu baru mantan mu itu" sarkas sehun pada ku.
"Ya mungkin saja, aku hanya ingin menjadi orang yang lebih baik lagi, tak apa bukan" balas ku.. sungguh ini bukan diriku rasanya.
"Ini bukan dirimu yang sebenarnya rin ah,, jangan mengubah diri mu menjadi orang yang menyebalkan" sehun.
"Bahkan saat aku mencoba menjadi orang yang baik, tanpa sadar aku bisa sangat menyakiti orang lain, bahkan hati seseorang yang ku sayang, bagaimana ini sehun ah" sungguh tolong katakan aku sudah melakukan hal yang benar sekarang.
"Terkadang kita juga harus menyakiti hati orang lain, agar dia juga merasakan bagaimana rasanya sakit hati" saat ini namja itu tengah mengelus kepala ku dengan lembut nya,
Andaikan dulu aku suka pada mu hun mungkin rasa sakit ini tak pernah terjadi pada ku
"Coba saja saat itu aku peka terhadap perasaan mu, mungkin saat ini aku tidak akan merasakan sakit hati" ucap ku sungguh sungguh.
"Dan sayang nya dulu kau masih sangat polos hingga tidak peka terhadap perasaan orang lain" "dasar bodoh"
"Ya kali ini aku terima kata kata hinaan mu itu hun ah" jawab ku, sungguh baru kali ini aku membiarkan orang lain mengataiku bodoh ,, bersyukur lah kau albino.
"Yayaya.. aku yang peduli.. karena kau memang sangat bodoh, bahkan saat kau sudah di tingkat akhir namun kau masih bodoh tentang perasaan.
Kau kemana kan otak cerdas mu itu eoh? " gerutunya."Aku tidak secerdas itu"
"Ya karena kau itu bodoh"
"Yayaya,, terserah kau saja,, Tapi bagaimana kabar mereka?" Tanya ku, sungguh aku sangat penasaran sekarang.
"Biarkan aku memesan!" Alihnya meninggalkan ku ke kasir.
.
..
.
.
Pasti pada heran kannnn... nah kan author udah bilang buat perhatikan prolog cerita nya...
Jadi setelah chapter ini kita bakal balik ke waktu dimana Ahrin udah masuk kuliah guys
Jangan sampe ketinggalan yaaa
.
.
.
Dijamin bakal sukaaa
Tbc.. sampai jumpa di special chap lainya yaBudidaya kan kebiasaan vote and comen!!!
. Uwahhh.. Anyeong!!
Garing kah?
Wahhh mianhae, karena Author juga lagi dalam status kegaringan.Tapi setelah ini, bakal ada chap full romantis nya, kita tunggu saja...
We Are One
EXO SARANGHAJA!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (PCY) END
Fiksi RemajaPenyesalan itu selalu datang terlambat,, jika tidak maka itu adalah takdir Bagaimana takdir yang mempermainkan hati seseorang dengan menyakiti hati orang lain Atau kisah delusi semata yang membawa harapan agar semuanya kembali tanpa penyesalan...