Chapter 22

23 2 0
                                    

"Tak perlu membunuh  waktu untuk membuat kebahagiaan mu kekal abadi cukup nikmati kebahagiaan yang kau punya untuk membuat sang waktu mati bagai tak berbekas" ujar gadis dengan kucir kuda yang selalu setia dengan nya

Sama seperti yang di katakan Ahrin padanya dulu saat ini Sehun hanya sedang menikmati hari-harinya bersama gadis pemilik hatinya tapi dia bukan lah menjadi pemilik hati gadis itu, ada seorang tokoh utama pria lain yang saat ini masih memegang kunci hati gadis itu, namun dia belum sadar bahwa dia pergi membawa kunci hati milik gadis itu dan lupa mengembalikannya bahkan tanpa dia sadari dia telah menjatuhkan kunci berharga itu entah di mana. 

Dia marah tapi dia bahkan tak bisa memaki keadaan yang seolah mempermainkannya, andai saja keadaan berpihak padanya, maka dia akan selalu menjadi si satu langka lebih maju meraih gadis itu. Bukan menjadi si sosok yang selalu mundur satu langka saat dia melihat kebahagiaan gadis kesayangannya itu.

Baginya Ahrin bukanlah Ahrin yang sebenarnya walau dia masih menjadi si tulus yang terlalu naif dan bodoh seperti sekarang, satu fakta yang hingga saat ini dia tak habis fikir bagaimana bisa seseorang bisa tidak akan perduli dengan nama orang lain yang selalu berada di sekitarnya, dia fikir gadis itu sedang berpura-pura, tapi saat melihat betapa bodohnya dia sekarang saat ingin memanggil seseorang saat itu juga namja itu percaya bahwa gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

'' hun-ah siapa itu  namanya, aku lupa namanya hehehe '' cengir gadis itu sambil meringis, dia terlihat frustasi dengan dirinya sendiri, dia selalu terlihat bahagia bersama dengan orang lain, tapi makin jauh dari gapaiannya.

'' itu Jong in, panggil saja dia Kai rin-ah''
'' aghhh Kai, aku terlalu sering bertemu dengan nya belakangan ini Hun, aku takut dengan nya '' manja gadis itu sambil menyender kan kepala nya di bahu namja putih susu itu dia tidak peduli dengan tatapan risih teman kelas nya, dia hanya peduli kalau Sehun adalah sahabat baik nya orang yang paling tau siapa diri nya dan tidak akan pernah meninggalkannya, sama seperti keluarga nya , itu saja cukup, ia tidak butuh lagi orang orang lain.

'' Tak perlu takut dia sepertinya baik, yah walaupun dia menyebalkan ''
'' menyebalkan kenapa? '' gadis itu mendadak penasaran dengan cerita namja itu
'' ya dia hanya menyebalkan itu saja, tidak lebih okeh''
'' aneh kau albino ''

'Kau saja yang tidak sadar bagaimana dia selalu memperhatikan mu bodoh'

"lalu bagaimana dengan namja tinggi yang kau bilang sepupunya Chanyeol Hun-ah?"

"Ahrin-ah,listen to me,  get your happy without scare, take your time without conflict in your heart, its so easy to leave your weak" ujar sehun lembut sambil mengelus rambut gadis yang ia sayang itu

"isn't to much easy Hun. For me, it's such like i'm make it difficult right, aghhh aku terlalu bodoh bukan, padahal ini sudah sangat lama bukan hunnie-ah?" sambil tetap bersandar di bahu namja putih itu, saat ini sedang jam kosong juga jadi jangan takut akan ada dosen killer yang akan menghukum mereka bahkan apa yang dilakukan oleh mereka masih dianggap biasa bagi seseorang yang tidak kenal mereka tapi beda ceritanya dengan teman kelas mereka bukan. Ahrin si gadis yang sangat sulit mengingat nama mereka itu bisa sangat manja dengan namaja putih idola mereka itu, dia termasuk sangat tampan pa lagi di kelas mereka hanya ada 4 namja dan ke-4nya sangatlah tampan, lemah hati mereka guys

 "hunnie-ah" seberat itukah Rin-ah?

"Tenang, bahagia akan datang di waktu yang tepat nanti, siapa yang akan tau pasti, hati itu semu perasaan itu cerminnya, jadi cukup pantulkan perasaan mu Rin-ah ,oke?" tanya namja itu sambil menatap gadis itu lekat ingin rasanya ia mendekap erat gadis itu sambil mengatakan bahwa perasaannya masih sama di tempat yang sama bahkan mungkin sampai nanti di waktu yang ia tak bisa tentukan

My Sweet Boyfriend (PCY) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang