Usai mendapatkan pesan itu Chanyeol langsung menelpon Sehun sambil berlari mengambil kunci mobil Jeep nya.
Dia jadi ingat alasannya dulu membeli mobil ini karena keinginan gadis bernama Kim Ahrin, mendadak tangannya berhenti bergerak menggenggam stir mobilnya.
Flashback...
"Kau tau Chan aku penasaran bagaimana bisa orang-orang tetap mau membeli mobil penculik seperti itu" jari gadis itu menunjuk salah satu mobil yang terparkir di luar pintu kafe bar itu.
"Mwo???, mobil penculik bagaimana?" Hanya kerutan di dahinya yang dia tampilkan membuat Ahrin mendadak seram sendiri melihat wajahnya.
"Itu,,, mobil itu, selalu menjadi mobil yang di gunakan penculik saat membawa korbannya kalau di film-film yang Suho oppa tonton" jawab gadis itu, dia tidak berbohong, hampir tiap malam minggunya di isi dengan menonton film-film kesukaan kedua oppanya yang berakhir mereka akan di ceramahin oleh eomma nya.
"Itu bukan mobil penculik Rin" ada kekehan di akhir ucapannya, dia tidak habis pikir bagaimana bisa kekasihnya berpikir seperti ini.
"Tapi Chan, aku mendadak ingin merasakan bagaimana rasanya naik mobil penculik itu, pasti keren.... hehehe"
"Astaga Rin, kontrol ekspresi mu, kita sedang di tempat umum Rin" keluh pria itu, sebenarnya tidak ada yang salah dari wajah nya hanya saja wajah gadis didepannya sangat mudah untuk menjadi pusat perhatian orang di sekitarnya.
"Hmmm iyaaa iyaaa" sungut Ahrin yang dibalas dengan senyuman hangat di wajah pria bermarga Park di depannya. Di dalam otaknya dia berencana untuk membeli mobil Jeep dan akan menculik gadis kesayangan itu ke tempat yang sangat indah kelak.
'Rin bahkan tanpa aku sadari aku tidak pernah bisa benar-benar mengerti perasaan ku sendiri'
Dia sadar gadis itu sangatlah berpengaruh dalam hidupnya, dia gadis pertama yang mendengarkan lelucon konyolnya yang terkadang tidak lah di mengerti gadis polos itu.
Satu-satunya gadis yang tau akan cerita tentang cita-citanya. Hanya Sehun dan Ahrin yang tau kalau sebenarnya pria tinggi itu bercita-cita ingin menjadi produser musik dan penulis lagu. Hanya mereka, namun namja itu tidak pernah benar-benar memiliki keberanian lagi untuk meraihnya.
Setelah melepaskan tangan gadis yang menjadi keberanian nya juga ikut terlepas begitu saja, Bersama Suzy dia merasakan di cintai tapi tidak mampu membuat nya merasakan debaran hebat yang sama setiap kali Chanyeol menatap wajah polos gadis itu.
Hanya perasaan hambar yang dia rasakan, mendadak nafasnya tercekat melihat Sehun berdiri di luar mobilnya menggedor kuat kaca pintu mobilnya.
"Kau lupa memberi tau ku di mana rumah sakitnya" ujar Sehun berang.
"Naiklah"
Di perjalanan menuju rumah Sakit itu hanya di isi oleh sura deru mesin mobil dan suara AC yang menjadi saksi bisu betapa kedua pria seperti orang-orang yang bodoh.
"Chan, kurasa kau harus tau ini, entah firasat ku benar atau tidak seperti nya Ahrin sakit lagi"
"Dia memang sedang sakit bodoh"
"Hahhh..." hanya hembusan nafas berat yang di berikan Sehun, dia masih belum bisa menerima pikiran nya sendiri.
"Kau tau leukimia?"
"Kanker darah?"
"Ahrin.... dia pernah mengidap penyakit itu" jujur Sehun, dia berharap bahwa apa yang katakan itu tidaklah benar, tapi melihat gelagat gadis itu sama seperti delapan tahun lalu membuat nya tidak bisa berpikir jernih lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend (PCY) END
JugendliteraturPenyesalan itu selalu datang terlambat,, jika tidak maka itu adalah takdir Bagaimana takdir yang mempermainkan hati seseorang dengan menyakiti hati orang lain Atau kisah delusi semata yang membawa harapan agar semuanya kembali tanpa penyesalan...