NN - 8

216 10 0
                                    

Naura sudah sembuh total, ia juga sudah masuk sekolah sejak seminggu yang lalu. Seperti biasa, disaat Naura sedang tidak bersama Naya, Nathan dan teman-temannya mendapat kesempatan untuk mengerjai Naura.

Entah itu meletakkan permen karet di bangku Naura, mengambil makanan Naura, dan lainnya. Itu semua dilakukan saat Naya sibuk dengan urusan OSIS nya dan Naura sendirian. Nathan juga mengancam kepada Naura, supaya tidak ngadu ke Naya. Naura pun menurut, karena ia takut kepada Nathan.

Senin, 4 September 2006

Jam pertama sampai istirahat tidak ada guru yang datang. Karena sedang ada rapat. Namun, tugas tetap berjalan.

"Na, aku mau keruang OSIS. Kamu baik-baik ya di kelas. Kalo Nathan dan teman-temannya gangguin kamu, bilang ke aku" ucap Naya

"Iya"

Naya keluar kelas. Tak lama Nathan dan teman-temannya menghampiri Naura.

"Eh Nathan, lo mau ngapain Naura lagi? Kok hampir tiap hari, gangguin dia mulu" ucap salah satu murid di kelas.

"Eh diem aja lo" ucap Theo

"Gue bilangin ke Naya baru tau rasa lo"

"Nauraaa jangan diem aja. Gak usah takut sama dia. Kamu kan sahabatnya Naya, kamu bilang aja ke Naya" teriak salah satu murid yang duduk di belakang.

"Eh kalian diem aja deh. Kalo sampe ada yang ngadu ke Naya, kalian yang bakal jadi korban kejailan gue. Lebih parah dari Naura. Inget itu" ancam Nathan.

"Gilaaa"

"Dan buat lo, kerjain nih tugas kita" ucap Nathan memberikan buku miliknya dan kedua temannya.

"Tapi, kalian kan bisa ngerjain sendiri" ucap Naura menundukkan kepalanya.

"Kita mau nya lo yang ngerjain. Gak usah banyak bantah deh!" bentak Nathan. Naura terkejut dibentak oleh Nathan. Air matanya hampir jatuh, namun Naura dapat menahannya.

"Cepetan kerjain!" ucap Nathan

"I..i..ya" ucap Naura gelagapan. Lalu, ia mengambil buku milik Nathan, Theo dan Samuel.

"Gue bakalan keluar. Pas gue balik, tugas harus sudah selesai" ucap Nathan

"I..iya"

Nathan, Theo, dan Samuel pergi keluar kelas. Mereka akan pergi ke kantin untuk sarapan. Sementar itu, Naura mengerjakan tugas di buku Nathan dan kedua temannya.

Apa salahku?. Batin Naura

Tiba-tiba Naya datang menghampiri Naura sambil melipat tangannya didepan dada. Naura terkejut, ia langsung merapihkan buku Nathan. Namun, langsung dihentikan oleh Naya. Semua orang menatap ke arah Naya dan Naura. Naya menatap ke semua orang yang ada di kelas.

"Kenapa kamu melakukan ini?" tanya Naya tegas

"Hmm a..ku a..ku" Naura gelagapan.

"Aku tanya, kenapa kamu melakukan ini?" tanya Naya lebih tegas. Naura takut, karena ia tau, jika Naya sudah marah. Huuu seremm.

"Aku sudah dengar semuanya. Aku sengaja bilang mau ke ruang OSIS, supaya aku bisa tau kelakuan Nathan, Theo dan Samuel ke kamu itu gimana. Karena akhir-akhir ini aku menyimpan kecurigaan terhadap kamu dan Nathan. Dan dugaan ku benar" ucap Naya

"Bukan begitu. Aku..."

"Kamu diam" ucap Naya tegas. Akhirnya Naura diam.

Naya berjalan menuju pintu kelas dan menutupnya. Lalu, ia kembali berdiri didepan kelas sambil menatap ke semua orang.

ThanUra [BERSAMBUNG...]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang