Rabu, 01 November 2006 - Sekolah
06.15 WIBNaya dan Naura baru saja sampai di sekolah.
"Hati-hati. Jangan sampe celaka lagi. Kasihan tubuh kamu itu. Seharusnya kamu belom boleh sekolah" ucap Bagas
"Ah biarin aja. Aku kuat kok. Ini luka kecil" ucap Naura
"Luka kecil? Astaga itu kamu ditembak bukannya jatoh terus luka" ucap Bagas
"Ah udah kak. Sana pergi. Hus hus hus" usir Naura
"Hahaha sukurin diusir" ucap Naya
"Huuu awas ya kalian"
"Byeeee" ucap Naura dan Naya berbarengan. Lalu, mereka masuk ke dalam sekolah.
...
*Kelas*
Naya dan Naura langsung duduk di bangkunya. Tak lama Nathan, Theo dan Samuel menghampiri meja Naya dan Naura. Tapi....
"Nay, aku ke toilet sebentar ya" ucap Naura langsung pergi begitu saja.
"Yaahh pergi" ucap Samuel
"Lo udah ngomong sama Naura?" tanya Nathan
"Udah" ucap Naya
"Terus apa katanya?" tanya Nathan
"Gue malah dimarahin" ucap Naya
"Lah?"
"Iya jadi semalem tuh..."
● FLASHBACK ON ●
Naura sudah diperbolehkan pulang sorenya, setelah ia mendapatkan donor darah dari Bagas.
*Kamar Naura*
"Na. Seharusnya kamu gak perlu mutusin pertemanan dengan Nathan. Kita kan bisa cari cara lain. Dengan susah payah kamu dan Nathan bisa berteman. Dulu kan dia suka banget jail sama kamu, bahkan dia udah keterlaluan ngerjain kamunya dan sekarang kalian malah berteman. Terus kamu mau mutusin pertemanan gitu aja?" tanya Naya
"Aku harus apa, Nay? Orang itu selalu neror aku. Kali ini dia nembak lengan aku, bisa aja setelah ini dia bunuh aku" ucap Naura
"Ih kamu jangan ngomong gitu" ucap Naya
"Ini satu-satunya cara supaya aku gak di gangguin orang itu lagi yaitu aku dan Nathan harus berjauhan" ucap Naura
"Aku capek dengan kehidupan aku yang kayak gini. Entah apa salah ku? Di sekolah sebelumnya aku gak nyaman karena sering di bully dan sekarang di sekolah yang baru aku juga jadi gak nyaman. Terus aku harus gimana? Apa ada yang salah sama diri aku, sampe-sampe semua orang benci sama aku?"
"Gak semua orang benci sama kamu, masih banyak yang sayang sama kamu. Termasuk aku. Tapi, dengan cara kamu mutusin pertemanan dengan Nathan, ini keputusan yang gak baik sih menurutku" ucap Naya
"Udah ya, Nay. Cukup! Aku gak mau denger apa-apa lagi. Aku sama Nathan harus menjauh. Titik! Udah aku gak mau bahas ini lagi" ucap Naura kesal.
● FLASHBACK OFF ●
"Jadi, gue harap lo jauhin Naura. Biarin dia hidup tenang di sekolah ini. Kasihan dia. Gue gak tega lihat dia selalu terluka. Lebih baik gue aja yang terluka, asalkan Naura jangan" ucap Naya sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
ThanUra [BERSAMBUNG...]
Teen Fiction[CERITA INI SUDAH SELESAI. NANTIKAN KELANJUTAN CERITANYA DI THANURA 2] MOHON MAAF JIKA BANYAK TYPO. HARAP DI MAKLUM YA GUYS. HEHEHE. NANTI PASTI DI PERBAIKI KOK 😊 // Dalam suatu hubungan, kepercayaan itu penting. • Bagaimana dengan kisah cinta Na...