NN - 55

144 5 0
                                    

Senin, 25 Agustus 2008

Hari ini Naura sudah bisa mengajar lagi. Ia sangat rindu sekali dengan anak-anak muridnya. Dinda sudah menceritakan kepada Naura tentang murid kelas 4B yang menanyai Naura terus. Naura sangat senang, ternyata mereka juga rindu kepada Naura. 

Kelas 4A dan 4B masih belum selesai dalam perbaikan. Jadi, mereka tetap masuk siang untuk sementara waktu.

..

14.00 WIB

Saat Naura masuk ke kelas 4B. Yang tadinya sangat berisik, tiba-tiba semuanya terdiam saat Naura masuk.

"Siang anak-anak" sapa Naura

"Siang "

Naura meletakkan barang-barangnya di atas meja. Lalu, ia melihat ke seluruh murid kelas 4B. Naura bingung, kenapa semua murid jadi pendiam. Biasanya pada berisik.

"Kalian apa kabar?" tanya Naura.

"Baik bu"

Naura tersenyum heran. Ada apa ini? Tidak seperti biasanya, kelas yang selalu berisik.

"Yasudah kita lanjutkan pelajaran saja ya" ucap Naura mulai menulis di papan tulis. Tiba-tiba...

"Bu guru kenapa baik sama kita?"

Naura langsung berbalik badan dan menatap ke arah semua murid.

"Kenapa nanya gitu?" tanya Naura

"Kita kan udah nakal. Kita selalu ngerjain ibu. Tapi, kenapa ibu baik banget sama kita? Bahkan ibu gak marah sama sekali ke kita" ucap Bobby. Naura tersenyum.

"Masa iya ibu harus jahat sama kalian? Kan gak mungkin. Lagi pula buat apa ibu marah sama kalian" ucap Naura

"Ibu udah baik ke kita. Ibu nolongin kita pas kebakaran itu, sampe ibu sendiri terluka. Tapi, ibu gak peduli. Ibu tetap nolongin kita"

"Karena ibu sayang ke kalian. Mangkanya ibu gak mau sampe kalian kenapa-napa. Kalian kan masih punya keluarga juga" ucap Naura

"Makasih ibu udah nolongin kita"

Naura lagi lagi tersenyum.

"Sama-sama ya. Hehehe. Udah sekarang kita lanjut belajar aja" ucap Naura kembali menulis di papan tulis.

..

Tak lama salah satu murid perempuan menghampiri Naura.

"Bu guru Naura"

"Eh iya Putri, ada apa?" tanya Naura.

"Itu" ucap Putri menujuk ke arah semua murid. Naura menengok. Dan...

"Kita sayang bu guru Naura" ucap semua murid. Naura terkejut. Beberapa murid memegang kertas yang bertuliskan Kita Sayang Bu Guru Naura. Semuanya memegang setangkai bunga mawar merah.

Naura terharu saat melihat semua murid  tersenyum kepada dirinya. Putri menarik tangan Naura, sehingga Naura berjongkok.

"Maafin kita yang suka nakal ya bu" ucap Putri. Lalu, semua murid maju kedepan menghampiri Naura.

"Maafin kita yang suka ngerjain ibu dan bikin ibu terluka" ucap Bobby.

Naura meneteskan air matanya. Ia sangat terharu sekali. Diluar kelas ada beberapa guru dan kepala sekolah yang melihat kejadian tersebut. Mereka juga ikut terharu.

"Jika waktu itu gak ada ibu, pasti kita udah terbakar"

"Eh jangan ngomong gitu" ucap Naura.

"Ibu pahlawanku. Ibu berhasil bujuk aku buat keluar kelas. Dan ibu juga tertimpa pintu waktu itu" ucap Bobby

ThanUra [BERSAMBUNG...]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang