Sabtu, 11 November 2006
13.00 WIBHari ini adalah hari ulang tahun Nathan yang ke 17 tahun. Semua dekorasi sedang dipersiapkan. Saat ini Nathan, Theo, dan Samuel berada di kamar. Dekorasi sudah di urus oleh orang dekorasi.
"Lo yakin gak, Naura bakalan hadir?" tanya Samuel
"Yakin. Dia pasti dateng. Lagipula gue kan udah kasih undangan ke kak Bagas dan kak Bagus" ucap Nathan
"Kalo sampe orang itu dateng ke ulang tahun lo dan nyerang Naura lagi, gimana?" tanya Theo
"Gak akan. Nanti kan pasti rame dan Naura pasti selalu di dekat kakaknya" ucap Nathan
"Hmmm"
...
*Rumah Naura*
Saat ini Naura, Naya, Bagas dan Bagus sedang berkumpul di ruang keluarga. Bagus seperti biasa sibuk dengan laptopnya. Sedangkan Bagas, Naya dan Naura sedang membungkus kado untuk Nathan.
"Harus banget kita dateng ke ulang tahun Nathan?" tanya Naura
"Ya kan kita diundang" ucap Naya
"Kak Bagus aja gak dateng" ucap Naura
"Aku ada urusan penting. Jadi gak bisa hadir" ucap Bagus
"Aku nitip salam aja deh ke dia. Aku males hadir" ucap Naura
"Gak boleh gitu. Kamu kan udah di undang sama dia. Jadi, harus di hargain" ucap Bagas
"Huft. Iya iya"
▪▪▪
18.30 WIB - Rumah Nathan
Tamu sudah berdatangan. Bahkan kedua orang tua Nathan juga datang bersama keluarga baru nya masing-masing. Namun, Nathan tidak mempedulikan mereka semua. Ia hanya menunggu satu orang saja.
"Dia pasti dateng. Lo tenang aja" ucap Theo
"Nah itu mobilnya kak Bagas" ucap Samuel menunjuk ke arah mobil yang baru saja datang memasuki halaman rumahnya.
Setelah mobil Bagas terparkir. Keluarlah Bagas, Naura dan Naya. Mereka langsung menghampiri Nathan.
"Ngapain diluar? Acaranya di taman belakang kan?" tanya Naya
"Nathan gelisah takut Naura gak dateng" ucap Theo. Nathan langsung menginjak kaki Theo dan Theo pun meringis kesakitan.
"Happy Birthday buat lo. Jangan suka jailin adek gue lagi" ucap Bagas bersalaman dengan Nathan dan memberikan kado nya.
"Happy Sweet Seventeen, Nath. Makin dewasa ya" ucap Naya memberikan kado nya.
"Makasih Nay, kak" ucap Nathan
"Ayok silahkan masuk" ajak Samuel. Naya dan Bagas langsung masuk kedalam bersamaa Theo dan Samuel. Sebenarnya Bagas tidak mau meninggalkan Naura. Namun, Naya menarik tangan Bagas.
"Happy Birthday. Semoga selalu bahagia. Ini kado buat kamu" ucap Naura memberikan kadonya.
"Makasih. Lo gak perlu ngasih kado gini. Dengan lo hadir di ulang tahun gue aja, ini udah kado terindah buat gue" ucap Nathan. Naura hanya tersenyum tipis saja.
"Yaudah yuk masuk" ajak Nathan.
Nathan dan Naura pun masuk kedalam. Tepatnya ke taman belakang rumah.
"Ayok gue kenalin ke nenek gue. Lo kan belum sempet kenalan sama nenek lebih dekat. Waktu itu cuma sekedar salaman doang kan" ucap Nathan memegang tangan Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
ThanUra [BERSAMBUNG...]
Teen Fiction[CERITA INI SUDAH SELESAI. NANTIKAN KELANJUTAN CERITANYA DI THANURA 2] MOHON MAAF JIKA BANYAK TYPO. HARAP DI MAKLUM YA GUYS. HEHEHE. NANTI PASTI DI PERBAIKI KOK 😊 // Dalam suatu hubungan, kepercayaan itu penting. • Bagaimana dengan kisah cinta Na...