Si Extream, Jaemin

6.6K 608 116
                                    


Jaemin itu ganteng, tapi kalau kalian bilang dia normal, itu salah! Contohnya Jaemin itu suka sama makanan yang extream!

"Mbak ... espresso delapan shot, ya."

Kalau kalian tahu wajah baristanya pasti kalian akan tertawa melihat wajahnya yang terkejut.

"Mas yakin?"

Jaemin mengangguk dengan senyumnya.

Melihat wajah Jaemin yang tersenyum seperti itu, aku reflek langsung menyubit pinggangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat wajah Jaemin yang tersenyum seperti itu, aku reflek langsung menyubit pinggangnya. Aku tidak suka dia tersenyum kepada siapa pun, karena senyum miliknya adalah daya tarik dari seorang Na Jaemin.

"Enggak perlu pakai senyum juga, Jaemin."

"Takut, ya, pada terpesona sama aku?"

Aku hanya memasang wajah poker face saat Jaemin berkata seperti itu. Sudah tahu his smile is mine, why dia mengumbar-umbar seperti itu? Aku tidak suka.

"Kalau kata Mama kita harus tersenyum sama siapa aja. Agar terkesan sopan di mata orang. Masa kamu mau aku jadi terkesan tidak sopan sama yang lebih tua?"

Aku mengangguk. Benar apa yang dikatakan oleh Jaemin. Tapi, tetap saja aku tidak suka melihatnya tersemyum kepada siapa pun.

"Dengarkan aku, Roseanne Park. Na Jaemin itu hanya milik Roseanne Park seorang. Bukan milik siapapun."

"Iya."

Aku hanya menjawab singkat dan membalas senyumnya.

"Mbak! Satu lagi, tolong tambahin gulanya di kue. Pacar saya sukanya yang manis-manis."

Selera makan Jaemin memang terdengar aneh. Jaemin itu suka sekali makanan yang manis banget, pedas banget, asin banget, dan pahit banget. Pokoknya semua yang melebihi rasa manusia normal itu kesukaan Jaemin.

Di kamarnya pun, selalu tersedia satu toples gula merah. Jaemin suka sekali makan itu saat belajar. Bagiku itu tidak masalah, karena gula merah lebih baik dari pada dia harus menjadikan gula putih sebagai camilannya. Oh okay! Calon dokter harus sehat, bukan?

Jaemin itu paling susah kalau diatur selera makannya. Mau makanan sehat, tapi dia tidak suka. Yang terpenting, Jaemin tidak makan-makanan aneh, itu saja.

Aku paling suka melihat reaksi wajah Jaemin saat makan dan minum. Dia terlihat begitu bahagia saat itu, tersenyum dan matanya melebar sempurna, seakan dia berada di surga.

Makan sepiring berdua pun aku dan Jaemin tidak pernah. Karena, aku tidak bisa makan makanannya. Terlalu manis dan asin!

"Kamu jangan makan, nanti kamu sakit aku yang susah, Roseanne."

Begitu saja aku sudah lemah. Bagaimana bisa berondong seperti ini begitu, ah ... tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata pokoknya.

***

Published December 4th, 2019

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang