Acara Sekolah Jaemin (1)

1.8K 305 64
                                    


Sepulangnya kedua orang tuaku dan Jaemin dari bandara, Jaemin mengambil sebuah troli dan meletakkan koper miliknya dan milikku.

Hari ini, aku ikut acara yang diadakan oleh sekolah Jaemin di Jeju. Acara yang diselenggarakan dengan tema keluarga, sekolah mengajak salah satu keluarga dari setiap anak muridnya untuk berpartisipasi. Dengan tujuan untuk mengetahui dan meningkatkan kekompakan antar anggota keluarga.

Dan karena aku adalah tunangan dan calon istri dari Na Jaemin, jadilah aku yang ikut menemani kekasih tampanku ini. Tentunya dengan Dokter Na yang turun langsung ke sekolah Jaemin dengan meminta kelonggaran.

"Roseanne," panggil Jaemin yang membenarkan jaket jeans miliknya.

"Tas kamu mau aku bawa atau kamu bawa sendiri?" tanyanya langsung menunjuk tas selempang milikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tas kamu mau aku bawa atau kamu bawa sendiri?" tanyanya langsung menunjuk tas selempang milikku.

Aku menggeleng. "Aku bisa bawa sendiri, Jaemin. Dan lagi, di sini ada bumbu penyedap milikmu dan aku yang harus membawanya."

Jaemin mengangguk mendengar perkataanku. Kami kembali berjalan menuju tempat berkumpul. Sore ini adalah jadwalnya kelas 12 untuk berangkat.

"Jaemin!"

Arah pandangku tertuju kepada seorang laki-laki yang memanggil Jaemin. Dia adalah Lee Jeno, sahabat Jaemin. Dan diikuti oleh seseorang perempuan di belakangnya.

"Kau membawa tunanganmu juga?" tanya Jeno basa-basi yang membuatku mengalihkan atensiku kepada sosok perempuan yang berada di belakang Jeno.

Jadi, dia itu tunangan si Jeno. Cantik.

"Tentu saja. Masa aku tidak membaqa Roseanneku. Apa Renjun dan Haechan juga membawa tunangan mereka?" tanya Jaemin.

Aku menarik lengan Jaemin untuk sedikit menyamakan tinggi badannya denganku. "Sahabat-sahabatmu juga memiliki tunangan?" bisikku agar tidak terdengar oleh Jeno dan tunangannya. Aku sama sekali enggak enak, bila mereka mendengarnya.

Jaemin tersenyum dan mencium pipiku. "Kamu abaikan pertanyaan Jeno yang tadi. Dia dan kedua sahabatku yang lain hanya ikut-ikut aku. Katanya mereka iri, karena aku bisa berduaan denganmu selama acara sekolah, Roseanne."

"Yak! Siapa yang iri! Kalian saja yang terlalu manis di depan umum! Lihat saja, aku dan Jennie pasti lebih manis dari kal--aduh! Kenapa aku disikut, Nini Sayang?"

"Maafkan kelakuannya yang berlebihan ini, ya. Maklum dia masih remaja yang baru tumbuh. Suka seperti ini." Jennie, nama tunangan Jeno itu terdengar sopan di telingaku.

"Oh iya. Perkenalkan, namaku Jennie Kim. Tunangan dari bocah berwajah dewasa yang tidak sama dengan umurnya ini," katanya memperkenalkan dirinya kepadaku.

Aku membungkukkan badanku, membalas perkenalannya. "Salam kenal, Jennie. Aku Roseanne Park, tunangan dari calon dokter muda ini. Kamu bisa memanggilku dengan Rosé," ujarku memperkenalkan diriku.

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang