Dini Hari Bersama Jaemin

2K 326 78
                                    


Sudah hampir tiga puluh menit aku menutup mataku untuk tidur. Tapi sama sekali tidak ada hasilnya. Suatu kebiasaan yang sering aku alami bila terbangun di malam hari. Kesulitan untuk tidur.

Aku meraih ponsel milikku yang berada di nakas sebelah kanan tempat tidurku. Membuka layar kunci dan mencari kontak "Jaeminnya Roseanne Park" untuk melakukan panggilan telepon.

Aku dan Jaemin sering melakukan ini. Bila kami berdua terbangun dan tidak bisa lanjut tidur, maka kami akan saling menelepon satu sama lain.

Suaraku dan suaranya bagaikan sebuab obat tidur dikala kami kesulitan untuk kembali melanjutkan tidur. Menurutnya, suaraku saat baru bangun itu terdengar begitu menawan. Sedangkan menurutku, suara Jaemin terdengar begitu seksi.

Tidak sampai nada panggilan kedua, Jaemin telah mengangkat telepon dariku. Dan menyapaku dengan suara khas bangun tidur yang terdengar begitu seksi.

"Halo Roseanne."

"Halo Jaemin. Aku tidak bisa lanjut tidur," balasku dengan nada merajuk.

"Tunggu sebentar. Aku alihkan ke panggilan video, ya? Kamu nyalakan lampunya dulu."

Aku mengangguk dan membalas perkataannya. Setelah panggilan diputuskan oleh Jaemin. Aku menekan saklar lampu kamarku yang memang ada di samping tempat tidurku.

Tidak lama panggilan video dari Jaemin masuk. Aku segera mengangkatnya. Terlihat dengan jelas muka bantalnya, namun masih terlihat begitu tampan. Dan tentunya wajahju sama dengannya, wajah bantal.

"Roseanne habis dari mana?" tanyanya yang sebenarnya sudah tahu jawabannya.

"Aku terbangun karena harus ke kamar mandi, Jaemin."

Jaemin mengangguk. "Mau aku nyanyikan? Aku tidak bisa lama-lama, hari ini aku ada ulangan matematika."

Aku menepuk keningku pelan. Aku lupa hari ini Jaemin ada ulangan dan sekarang sudah jam dua dini hari. Aku mengucapkan kata maaf dan dibalas senyuman olehnya.

"Tidak apa-apa, Roseanne."

"Aku tidak marah. Mau aku nyanyikan sekarang?"

Aku berpikir sejenak. "Apa kamu bisa berpose beberapa kali? Aku ingin memiliki fotomu di jam segini, Jaemin."

Jaemin kembali tersenyun. "Tentu. Tapi, tunggu sebentar."

Aku tersenyum saat melihat bagaimana Jaemin menyisir rambutnya ke belakang. Sungguh Jaemin itu terlihat semakin tampan, memperlihatkan keningnya.

Wajahnya memiliki ketagori ketampanan yang berbeda. Berponi atau tidak berponi. Dan aku suka keduanya.

Dengan cepat ketiga jariku menarik layar ke bawah hanya untuk melakukan screen saver. Tidak lama, Jaemin mengatakan siap untuk berpose. Dan ketiga jariku sudah siap di posisinya.

Entah sudah berapa banyak foto yang aku dapatkan. Tetapi aku puas melihatnya. Yang paling aku suka adalah saat dia tersenyum. Aku sangat mengukainya.

Jaemin itu mudah sekali membuatku terbawa perasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin itu mudah sekali membuatku terbawa perasaan. Dan parahnya, semua yang ada disekitar kami ikut terbawa. Aku tidak mengerti, sebenarnya seberapa jauh jarak pesona seorang Na Jaemin yang dasarnya adalah milikku, seorang Na Roseanne, eh, Roseanne Park maksudku. Belom sah menggunakan marga Na, tetapi Jaemin suka sekali menggantinya.

Kalau kalian tanya, aku terbawa perasaan saat Jaemin mengganti margaku dengan marganya. Jawabannya adala IYA. Tapi, aku harus menunggu hingga Jaemin lulus kuliah dan itu tandanya 3 sampai 4 tahun sekali.

Tetapi aku punya sebuah rebuah rahasia. Mau tahu? Aku kasih tahu, Jaemin akan belajar dengan giat. Dia akan mengambil beberapa sks tambahan agar lebih cepat lulus. Kalian tahu seberapa pintar Jaemin, kan? Dia bahkan ikut akselerasi dua kali.

"Aku akan mengambil beberapa sks. Jadi, Roseanne tidak perlu menunggu lama. Aku akan melakukan yang terbaik, untukmu dan untukku."

"Karena kamu adalah motivasiku, Roseanne."

"Trust me. Aku akan berjuang lebih keras lagi. Karena aku sangat mencintaimu, Roseanne Park."

Kata-kata itu selalu aku ingat. Dan setiap kali mengingatnya, aku suka tersenyum sendiri. Jaemin benar-benar pekerja keras.

"Roseanne. Sudah belum?" tanya Jaemin.

"Berapa banyak yang sudah kamu ambil, Roseanne?" tanya Jaemin lagi.

"Banyak. Aku rasa sudah cukup," jawabku.

"Aku akan bernyanyi lagu NCT Dream yang judulnya Beautiful Dream, ya?" tawar Jaemin yang langsung aku angguki.

Aku mengubah posisi tidurku menjadi menyamping, meletakan guling tepat di wajahku sebagai sandaran ponsel milikku. Posisi ini adalah posisi terbaik saat Jaemin akan bernyanyi. Kenapa? Karena bila aku tertidur, ponselku tidak akan jatuh tepat di wajah cantikku.

gieoknani nega joahaetteon geugot
(Do you remember that place, you really liked it)

jaemi sama namgin nakseoga ajikdo
(The doodles we left for fun)

byeonhameopshi geudaerone
(Are still there without change)

haega deuneun changga kkeute nega ango
(We spent time)

nado yeope anja noraereul bureumyeonseo
(With you at by the window where the sun seeped in)

shigandeureul bonaetneunde yeah
(I was next to you singing yeah)

ne eokkae naye eokkae
(Your shoulder my shoulder)

saljjak geolchideut ollyeodun songil
(The touch that was above, like it was slightly hanging)

urin gateun neukkimil geoya
(I believe we feel the same)

jeulgeowotteon maeil maeil
(Every everyday was enjoyable)

neujeun bam ssodajideon byeolbit byeolbit
(The starlight starlight that poured late at night)

uriye beautiful time
(Our beautiful time)

Aku tersenyum saat Jaemin mengakhiri nyanyiannya.

Nanananana gieokhae jwo
(Nanananana remember)

Nanananana I'm with you

uriye beautiful time
(Our beautiful time)

Always

My love

Tepat setelah di lirik terakhir "my love" dia mengatakan, "Good night, My Love. You are mine. And I'm yours, Roseanne Park."

"Me too. I'm yours, Na Jaemin," kataku tepat sebelum aku jatuh tertidur. Dan masih dapat mendengar sebuah suara kecupan dari Jaemin.

***

May 25th, 2020

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang