Rencana Jaemin

1.8K 312 112
                                    


Hari ini adalah hari ulang tahunuku. Tidak aku sangka umurku semakin tua. Apakah wajahki sudah mulai berkeriput? Tetapi, aku masih dua puluhan. Jadi, keriputku belum muncul. Munculnya nanti aja kalau aku sudah punya anak sama Jaemin. Hehehe ....

Hari sudah malam, dan sudah terhitung 23 jam aku menunggu Jaemin mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Tetapi, kalian tahu sampai dengan saat ini tidak ada ucapan sama sekali! Bahkan nomornya tidak aktif. Aku mendengus.

Dokter Na pun mengatakan Jaemin pergi sejak pagi dan belum pulang sampai sekarang. Jujur saja, perasaanku yang awalnya marah, kesal dan ingin sekali mendiamkan Jaemin hilang begitu saja. Kini tergantikan oleh rasa khawatir.

Pikiranku terus berputar mengenai apa yang Jaemin lakukan sekarang? Di mana dia hingga belum pulang? Bersama dengan siapa dia saat ini? Kapan dia akan pulang ke rumah? Kenapa ponselnya mati? Dan bagaimana kondisinya sekarang?

Aku sempat berpikir yang aneh-aneh beberapa kali. Jaemin diculik? Tapi dia pintar berkelahi, bahkan dia berhasil mengalahkan senior-senior yang tengah menggodaku waktu itu.

Selingkuh dengan teman seumurannya? Sangat tidak mungkin! Aku benar-benar mencoret pikiran itu.

Diculik tante girang? Ah! Terkadang aku kesal dengan kepolosannya. Bagaimana kalau dia digoda tante-tante terus diperkosa? Okey, ini berlebihan. Jaemin bakhan belum pernah menyentuhkan sampai ke sana. Ciuman di bibir saja harus nunggu sah dulu.

Semua pikiran itu benar-benar aku coret. Hanya satu yang terlintas dipikiranku. Bagaimana bila Jaemin mengalami kecelakaan? Oh tidak! Tidak mungkin! Tetap saja pikiran ini terus menghantuiku.

"Oh Tuhan. Tolong lindungi di mana Jaemin berada. Aku tidak ingin dia kenapa-kenapa. Aku ingin dia segera memberiku kabar dan pulang. Aku tidak perlu ucapan dan hadiah ulang tahun darinya. Yang aku butuhkan hanya dia. Dia sehat dan dalam kondisi baik, Tuhan. Amin."

Jam dinding menunjukkan pukil setengah dua belas malam. Setengah jam lagi hari telah berganti dan belum ada tanda-tanda kabar dari Jaemin.

Aku bangkit dari tempat tidur. Berjalan keluar kamar untuk mengambil air minum.

Kedua netraku memandang heran televisi yang masih menyala. Tetapi hanya menunjukkan layar putih.

"Mama ... Papa ... kalian kalau tidur kenapa televisinya tidak dimatiin."

Aku melangkah mendekat ke arah ruang keluarga. Meraih remot untuk mematikan televisi itu. Hingga sebuah suara menghentikan kegiatanku.

"Hai Roseanne!"

Mataku berkedip. Jaemin. Ya, itu Jaemin di dalam televisi. Dia mengenakan kaos putih dan rambutnya yang berwarna biru.

 Dia mengenakan kaos putih dan rambutnya yang berwarna biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Roseanne merindukanku hari ini?"

"Apa Roseanne menunggu ucapan selamat ulang tahun dariku?"

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang