Jaemin Ngajak Kawin Lari

1.2K 213 77
                                    


Malam ini tampak begitu cerah. Ada banyak bintang yang dapat aku lihat. Terlebih lagi Jaemin yang kini duduk di samping. Ayunan yang menjadi tempat kami duduk hanya kugerakan pelan, sedangkan Jaemin hanya duduk dengan wajah cemberutnya.

 Ayunan yang menjadi tempat kami duduk hanya kugerakan pelan, sedangkan Jaemin hanya duduk dengan wajah cemberutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian chatting tadi siang, Jaemin datang ke rumah dengan membawa kotak merah bersisi cincin. Tunangkanku itu benar-benar pergi mencari cincin pernikahan dan membelinya. Berbicara dengan kedua orang tuaku untuk menikahiku malam ini. Dia benar-benar melakukan apa yang diketiknya.

Bahkan Dokter Na bersama istrinya datang dengan terengah-engah ketika mendapat telepon dari kedua orang tuaku. Mereka berpikir, Jaemin hanya bercanda ketika menghubungi mereka berdua saat berada di mall untuk menikah denganku malam ini juga.

Ingin rasanya aku tertawa ketika kembali mengingat kejadian sore itu. Permintaan Jaemin ditolak mentah-mentah oleh orang tuaku dan orang tuanya. Dengan alasan dirinya yang baru masuk kuliah dan juga aku yang masih kuliah, terlebih lagi Jaemin juga belum memiliki penghasilan. Tetapi, bukan Jaemin namanya kalau tidak bersikeras.

"Aku bisa kerja part-time kok! Kan cuman buat makan kalau biaya kuliah kan masih tanggung jawab Tuan Park sama Ayah. Nanti aku sama Roseanne bisa tinggal di rumah Ayah aja dulu sampai lulus setelah menikah nanti!"

 Nanti aku sama Roseanne bisa tinggal di rumah Ayah aja dulu sampai lulus setelah menikah nanti!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, mudah sekali tunangan berondongku ini berkata seperti itu. Apalagi dengan entengnya dia mau kerja part-time untuk biaya makan kami berdua dan itu membuatku sedikit tersenyum. Namun, tetap saja ditolak mentah-mentah.

Dan berakhirlah sekarang dia duduk di ayunan dengan muka masamnya. "Kita kawin lari aja yuk, Roseanne. Gimana?"

Aku mengedipkan mataku. Apa tadi dia bilang? Kawin lari? Yang benar saja! Mudah sekali itu lidah menyusun kata seperti tengah berkata manis untukku.

Kepalaku menggeleng. "Ikutin kaya Papa. Masa kita kawin lari, dosa dong."

"Lagian nanti kalau Roseanne pergi beneran ninggalin aku gimana? Kan aku takut kalau kejadian kayak lirik lagu itu."

Ya Tuhan. Kenapa kau memberikan aku seorang laki-laki gemas seperti ini? Terkadang dia terlihat seperti laki-laki sejati.

"Enggak. Kan tadi aku bilang kalau itu hanya nyanyi. Beneran itu cuman janji," kataku.

"Beneran? Bukan karena bujukan Kak Jaehyun itu, 'kan?" tanyanya lagi ketika menyebut nama kakak sepupunya.

Sepertinya aku harus memberitahu Jaehyun untuk berhenti mengerjai Jaemin. Sudah tahu sepupunya ini percayaan dan bucin kepadaku, masih saja dikerjai.

"Beneraaaaaaaaan. Kan aku hanya milik Na Jaemin seorang. Na Roseanne, 'kan?"

"Hum!" katanya dengan semangat dan menarikku ke dalam pelukannya. "Aku sayang sama Roseanne. Enggak ada yang lain!"

Aku tertawa di dalam pelukannya. "Aku juga sayangnya sama Jaemin doang. Hanya Jaemin. Enggak ada yang lain."

Published May 17th, 2021

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang