Janji di Pementasan Drama Jaemin

2.7K 391 34
                                    

Aku duduk manis di bangku ruang pementasan. Posisiku benar-benar berada di tempat yang sempurna. Di dalam ruang pementasan, terlihat banyak pengunjung yang mulai berdatangan. Aku hanya tersenyum dan mengubah posisi kakiku saat ada beberapa orang yang hendak lewat untuk mencari tempat duduk dengan posisi yang sempurna seperti milikku.

Aku tidak bisa banyak bergerak, karena dipangkuan ku terdapat banyak sekali makanan. Ya. Jaemin yang membelikan semuanya.

"Roseanne. Aku udah belikan kamu makanan, ada sosis bakar, popcorn, potato wedges, winger, jus dan air mineral. Aku juga titip makanan ku, ya. Setelah kelasku selesai aku akan segera kembali."

Bagaimana bisa aku bergerak dengan makanan berjumlah 3 porsi setiap menunya. Orang-orang pasti akan mengira makanku banyak. Hu uh, Jaemin!

"Permisi apa bangku ini ada yang punya?"

Aku melihat sekilas ke seseorang yang bertanya kepadaku mengenai bangku yang berada di sebelahku. Bangku itu sudah kuletakan tas milikku untuk Jaemin.

"Maaf. Bangku ini milik kekasihku. Dia akan datang setelah selesai melakukan pementasan drama."

Aku dapat melihat raut wajah kecewa, namun aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak mungkin kan kalau Jaemin ngambek aku harus menciumnya di tempat umum? Tidak ... tidak ... yang ada sekolahnya akan mendapatkan predikat buruk. Netizen itu sangat kejam kalau sampai ada yang menggunggahnya.

"Penampilan pertama dari kelas 12 IPA 1. Dengan membawakan sebuah drama 'Sleeping Beuaty'."

Saat kelas Jaemin dipanggil. Perhatian ku tertuju kepada panggung. Drama pun di mulai, permainan mereka begitu bagus dan aku memujinya dalam hati.

"Jaemin tampan sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaemin tampan sekali." Aku berkata dengan tidak sadar hingga beberapa orang melihat ke arahku. Dan aku dapat melihat dengan sekilas kalau Jaemin menatap ke arahku.

Hatiku semakin dag dig dug tidak karuan, saat sampai di bagian Jaemjn harus mencium teman sekelasnya yang menjadi Putri Aurora. Aku menutup mataku saat wajah Jaemin mendekat ke arah cewek itu. Hingga sebuah pekikkan dapat ku dengar.

"Yak! Na Jaemin. Apa yang kau lakukan? Kenapa menyentil keningku!"

"Setidaknya Putri Auroranya sudah bangun."

Aku dapat mendengar Jaemin berkata dengan santai. Suara tawa pun mulai mengisi ruang pementasan karena perbuatan yang dilakukan oleh Jaemin. Aku pun tertawa karenanya.

Jaemin menepati janjinya untuk tidak akan melakukan adegan ciuman itu. Mengingat janjinya itu, aku jadi teringat perkataannya tadi pagi. Wajahku memerah dengan sempurna, hingga sebuah suara yang tidak asing masuk ke dalam indra pendengaranku, suara Jaemin.

"Aku menepati janjiku, kan Roseanne? Yang aku cium nanti hanya Na Roseanne, bukan yang lain. Jangan lupa hadiah ku."

"Hadiah? Hadiah apa? Aku tidak ingat mengatakan apapun mengenai memberi hadiah untukmu, Jaemin?"

"Hadiah untukku karena menepati janjiku padamu, Roseanne," dia berkata dengan menunjuk kedua pipinya. Aku tahu itu, artinya saat di rumah aku harus menjadi Putri Aurora untuk Pangeran Philip-Na Jaemin.

***

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang