Pelindungku, Jaemin

3K 387 43
                                    

Mungkin dari kalian akan melihat Jaemin itu adalah sosok kekasih yang selalu ceria dan tidak ada sangar-sangarnya sedikitpun. Harus aku akui itu adalah benar. Jaemin tidak pernah sekalipun berantem dengan siapapun, dan hanya akan memikirkan bermain dan makan. Tetapi, itu sebelum kehadiranku dan sesuatu yang menimpaku.

Aku masih ingat bagaimana kejadian itu terjadi. Suatu peristiwa yang membuatku mengenal sosok lain dari kekasihku sendiri, Na Jaemin. Di balik sosoknya yang ceria dan terlihat layaknya anak kecil, dia memiliki sisi berbeda yang tidak orang ketahui. Kecuali aku tentunya.

Ini adalah cerita saat usia pacaran kami menginjak keenam bulan.

Hari itu aku sangat malas menggunakan kendaraan umum atau apapun. Dan biasanya Jaemin akan menjemputku setiap hari, karena hari itu aku ada kelas dadakan hingga sore, akhirnya aku meminta Jaemin menunggu di kafe dekat kampusku.

Saat itu aku sedang berjalan keluar dari kampus menuju kafe tempat kami berjanji. Dari kejauhan aku dapat melihat anak-anak kampus dari fakultas lain, dan aku tahu siapa mereka. Segerombolan itu adalah para mahasiswa yang sampai saat ini belum lulus.

Aku berjalan dengan penuh hati-hati. Aku mendengar kalau mereka suka sekali menggoda mahasiswi lain yang melewatinya dan bahkan mereka tidak segan-segan melakukan pelecehan seksual dengan cara menyentuh korban mereka.

Aku merapatkan buku yang kugenggam dan berjalan melewati mereka.

"Rosé dan jurusan Kesehatan Masyarakat, bukan?"

Suara dari mereka memanggilku. Namun, aku mengabaikannya hingga salah satu dari mereka meraih tanganku.

"Hei. Kami bertanya kepadamu Rosé. Apakah sopan tidak menjawab perkataan seniormu?"

Mereka mulai mengelilingiku. Salah satu dari mereka meraih pinggangku dan bahkan aku dapat merasakan terpaan salah satu napas mereka dari belakangku. Hingga aku terkejut saat salah satu dari mereka tersungkur ke depan.

"Menjauh dari tunanganku, atau kalian akan merasakan seperti dia."

Aku berbalik seketika dan melihat Jaemin yang tengah berada di posisi berjongkok dengan kaki lutut kirinya sebagai tumpuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berbalik seketika dan melihat Jaemin yang tengah berada di posisi berjongkok dengan kaki lutut kirinya sebagai tumpuannya. Sungguh aku terkejut dengan tatapan Jaemin yang seakan ingin membunuh itu.

"Rosé tunanganmu? Ck ... ck ... jangan mengada-ngada kau bocah!"

Aku masih dapat melihat tatapan Jaemin yang semakin tajam. Sungguh aku tidak bisa berkata-kata lagi. Tatapan itu seakan membuatku terintimidasi juga.

"Jika kalian masih tidak percaya. Lawan aku sekarang."

Aku melotot. Jaemin melepas kemeja sekolahnya dan mengambil sebuah kuda-kuda. Sungguh aku tidak tahu kalau Jaemin bisa beladiri.

Aku dapat merasakan cengkraman di tanganku merenggangg dan mereka meninggalkanku sendiri.

"JAEMIN!" sontak aku berteriak saat mereka semua menghajar Jaemin dengan membabi buta. Tapi aju terkejut melihat Jaemin dengan mudah menghindar dan memberikan perlawanan.

"JAEMIN!" Aku kembali berteriak dan berlari ke arah Jaemin. Memeluknya saat itu juga saat mereka semua tumbang. "Kamu tidak apa-apa?" tanyaku khawatir.

"Aku tidak apa-apa Roseanne. Seharusnya aku yang mengkhawatirkanmu. Apakah pergelanganmu sakit? Bagian mana yang mereka sentuh?"

Aku menggeleng. "Aku tidak apa-apa. Tanganmu pasti sakit. Kita pulang, ya?"

Jaemin mengangguk, dan dia berkata, "Maaf aku belum cukup kuat untuk melindungimu dari mereka semua."

"Tidak, Jaemin. Aku sudah senang karena ada kamu, aku jadi tertolong." Aku mengambil seragam milik Jaemin dan berjalan bersamanya menuju mobilnya.

***

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang