Jaemin Yang Bosan Menunggu

3.1K 408 35
                                    

Aku dapat melihat dari pantulan cermin bagaimana muka datar Jaemin yang tengah bersandar pada pintu. Aku tahu dia pasti sudah suntuk dan bete karena menungguku yang tidak kunjung selesai merias wajah.

 Aku tahu dia pasti sudah suntuk dan bete karena menungguku yang tidak kunjung selesai merias wajah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Roseanne."

Ingin rasanya aku tertawa mendengar nada suaranya yang merajuk. Aku akui, kalau aku salah membiarkannya menungguku selama hampir dua jam lebih. Tapi aku sebagai perempuan tidak bisa pergi begitu kalau alisku tidak simetris bukan? Ayolah, aku itu harus tampil sesempurna mungkin.

"Sudah kubilang kamu tidak perlu berdandan secantik mungkin. Kamu itu sudah cantik. Mau cantik kayak apa lagi? Mau buat semua mata tertuju kepadamu?"

Mulai lagi ini remaja yang tengah menjalin hubungan denganku. Kalau tidak sayang, sudah kulempar dengan tas mahalku ini, Na Jaemin.

"Kamu tahu kan kalau alis itu begitu penting."

"Kamu tahu kan kalau alis itu begitu penting."

Aku menatap tajam Jaemin dari pantulan cermin. Bisa-bisanya dia menirukan cara bicaraku tadi. Aku tahu dia sebal, tapi jangan saat aku sedang buat alis seperti ini.

Aku dapat melihatnya berjalan menuju tempat tidurku dan merebahkan dirinya di atasnya.

"Bangun kan aku kalau kamu sudah selesai, ya, Roseanne."

Lihat. Setelah aku tatap dia dengan tajam, Jaemin menyerah dan memilih untuk tidur. Aku tersenyum melihatnya telah tidur.

Lima menit berlalu, akhirnya aku menyelesaikan alis-alis kesayanganku ini. Jaemin yang masih tertidur membuatku ingin mengambil fotonya.

"Jangan curang, Roseanne."

Katanya memeluk pinggangku saat aku tengah berada di atasnya untuk mengambil foto wajahnya yang tengah tertidur.

Jaemin menarik pinggangku untuk lebih dekat ke arahnya. Wajah kami berdua hanya terpaut kurang lebih dua senti. Aku menutup mataku dan merasakan satu ciuman mendarat dikeningku.

"Belum boleh. Kalau sudah halal aku baru mau mencium bibirmu, Roseanne."

***

Jaemin-nya RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang