Tomat

10K 750 4
                                    

"Baby, Kookoo." Taehyung kelimpungan mencari Jungkook, pasalnya pemuda
manis itu kini hilang lagi. Tapi di apartment mereka.

Baru saja Taehyung tinggalkan sebentar, ingin ketoilet. Namun sang pemuda manis pergi entah kemana.

Taehyung cari ke kamar, tak ada. Ruang Tv dan kamar mandi juga tak ada. Ah, Taehyung lupa mencari di dapur.

Benar saja, pemuda manis itu terlihat di depan pintu kulkas yang terbuka.
Seperti sedang memakan sesuatu.

"Kookoo, sedang apa disini sayang ?."

"Eung- Daddy sini."

Gerakan tangan melambai kearahnya diberi Jungkook. Lucu sekali. Ditamba mulut nya yang terlihat belepotan.

"Astaga, Kookoo makan apa sayang."

"Daddy mau ?."

Tanganya yang belepotan menyodorkan tomat yang di potong kecil kecil kemudian ditaburkan gula.

"Baby lapar ? Hm ? Kenapa tidak menunggu Daddy, kalau baby lapar Daddy bisa pesankan."

"Uh- maaf Dad."

Noda merah bekas tomat yang dimakan  memenuhi sekeliling mulut, jari-jari gempalnya, kaus oversize putih nya dan terakhir pada pahanya.

Bayi nya terlihat sangat menggemaskan. Dengan duduk selonjoran di depan kulkas yang terbuka.

Kepalanya sengaja ditundukkan.
Dengan tangan yang masih memegang tomat manis itu, Jungkook mencebik kan bibirnya, mengira Taehyung marah padanya.

"Baby Koo lapar ? Ingin makan ya sayang ?. Mau Daddy masakkan sekarang atau delivery saja ?."

"Ung– Kookoo lapar, Daddy maaf."

Menggumam tak jelas, namun sangat menggemaskan. Taehyung ingin mengusal pada pipi kekasihnya yang terlihat merah. Cantik sekali.

"Delivery saja ya sayang, Daddy tiba-tiba malas memasak, hanya ingin mengusal pada mu saja."

Katanya, lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan Jungkook yang masih menunduk. Kali ini bibirnya dicerucutkan.

Mengangkat Jungkook perlahan, menggendongnya dengan Jungkook menghadap dirinya. Jari-jari gempal Jungkook masih memegang tomat nya.

Saat Taehyung ingin membersihkan tangan Jungkook di washtafel, pemuda manis itu dengan cepat memakan sisa tomat di tanganya, lalu terkikik gemas menatap Taehyung.

Ah, mana bisa kuat Taehyung kalau begini.

"Jangan menggodaku Baby, nanti kita jatuh disini karna aku kau buat lemas tiba-tiba, dengan senyum manis mu itu."

"Daddy, lain kali Kookoo mau coba yang wortel saja."

Taehyung hanya menggumam, membiarkan bayi nya ini berceloteh ria.

.
.

"Daddy, mau bebek karet Kookoo."

"Dengan cara yang Daddy ajarkan, sayang."

"Jusseyo.. eung please, Daddy ?."

Taehyung tersenyum gemas dibuatnya, manisnya ini loh, Taehyung kan tak tahan.

Jadilah pipi menggumpal itu diusalkannya.

"Uh– Daddy. Bebek karet Koo !"

Jungkook sampai merengek dibuatnya.
Ah, Taehyung merasa beruntung sekali jadinya, memiliki Jungkook-nya.

Jika saja ia tak bertemu Jungkook, mungkin ia tak akan pernah merasa  sebahagia ini.

Apapun yang ada pada Jungkook, Taehyung suka.

.
.
.
.
.
.
.

Huhuu, aku baru selesai PAS hari ini. Keinget sama book ini, aku lanjutin. Tapi lagi mentok.

Aku mau tuntas kan janjiku untuk baca book Taekook lagi di library ku. Sampai jumpa -(

Bai de wei, ini adalah chap ter-long sampai saat ini. 400 lebih word. Hehe,

Selamat tanggal 13 Desember 2019 semua. Doakan aku supaya nilainya bagus yak cukup bilang amin aja.. Hehe, love ya !.

For You • TK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang