Minta Maaf

10.3K 751 2
                                    

Disini lah Taehyung dan Jungkook.
Jungkook tak mau berhenti menangis. Taehyung jadi semakin merasa bersalah.

Bahkan bayi manisnya itu terlihat sangat ketakutan saat ia dekati.

Alhasil dipeluklah bayi manis yang ia kecewakan beberapa waktu yang lalu.

"Hey, Baby Kookoo. Maaf kan Daddy ?."

"Hiks, ja-jangan. Dad-daddy marah ! Hiks ja-jangan, Koo-Kookoo takut."

Taehyung membawa Jungkook keruangannya. Masih ada Jennie disana, entah melakukan apa.

"Jennie, tolong keluar. Tugasmu selesai."

Jennie mengangguk. Lalu menatap malas ke arah Jungkook yang ada di gendongan ala koala Taehyung.

Jungkook menyembunyikan kepalanya di sela perpotongan leher Taehyung. Isak  tangis yang ditahan paksa, kini keluar bersamaan pintu yang tertutup dari luar.

Takut Taehyung semakin marah, karna Jungkook tau. Taehyung tak suka ia menangis didepan orang lain.

"Hey, sayang. Manis-ku ?."

Jungkook enggan menjawab. "Jangan  menangis lagi ya sayang. Pukul saja Daddy mu ini. Sudah membuat Baby Kookoo menangis."

Diabaikan. Jungkook memalingkan wajahnya.

"Ey, aku diabaikan ?."

Suaranya lembut, tapi terdengar jelas nada tegas.

Taehyung disiplin dan tegas, ingat ?.

"M-minta m-maaf hiks !."

 
Terlampau gemas, pipi si manis jadi sasaran penggigitan.

"Maaf kan Daddy ?."

"Janji ti-tidak akan ja-jahat hiks ?."

"Iya sayang, pukul Daddy jika Daddy salah."

Anggukan Jungkook menjawab pernyataan Taehyung.

Kemudian ranum semerah Cherry itu mengecup pelan pucuk hidung
Taehyung.

Meninggalkan tatapan binggung si pemilik hidung.

"Ja-jangan pukul. Kookoo sayang Daddy, tak ingin Daddy terluka."

Ujarnya lalu membenamkam kepala  diceruk leher sang kekasih.

Ah, manisnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haii, Selamat Natal untuk aku, kalian dan kita semua. (Untuk readers ku yang menjalankan.)

Akhir manis, aku sayang kalian (♡ω♡ ) ~

For You • TK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang