CHAPTER 12

42.5K 2.9K 141
                                    

Bantu ramein yakk

Setiap orang memiliki
hak untuk memilih. Tidak ada yang dapat mengatur hati kita, kecuali kita sendiri.

[[•••]]

[[•••]]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUGH!

Zaga berhasil mendaratkan sebuah pukulan kepada salah satu anggota The Blood yang tertangkap basah diam-diam menyelinap masuk ke dalam markas gangsters Black Devil.

"Maksud lo apa hah, masuk ke markas kita diam-diam, bos lo nyuruh lo ngapain hah?!"

Meski wajah pria dengan berbagai macam tindik pada telingganya telah babak belur dan diiringi oleh darah segar yang mengalir dari sudut bibirnya dan daerah tubuh yang lain, Zaga tidak juga menghentikan pukulannya.

"Siapa nama lo hah?!" pekik Zaga lebih keras dibanding sebelumnya.

"A...Adam."

"Ga, cukup Ga, cukup!" pria bertato dengan tubuh kekar bak petinju, menarik Zaga agar berhenti untuk memukul lelaki yang tak berdaya itu.

Zaga memberontak. "Tapi dia pantas untuk diperlakukan seperti ini. Dia mau macam-macam sama ki--."

"Gu...Gue, ga-gak mau macam-macam sa...sama ka...kalian, gue cuma--."

Adam tidak menyelesaikan ucapannya, sebab dia justru tersungkur jatuh ke tanah terlebih dahulu.

Zaga mendengkus. "Bawa dia masuk!" perintah lelaki itu.

Beberapa anggotanya pun menuruti perintah Zaga dan langsung membopong lelaki bertindik yang pingsan itu.

Setelah semua anggotanya masuk ke dalam markas, kini tersisa dirinya dan pria yang bertubuh kekar tadi.

"Dia tak mau macam-macam? Mereka kira, gue beloon. Gue gak bakal ketipu oleh trik The Blood yang bodoh itu," kata Zaga marah.

"Tapi kita juga tidak bisa mengambil kesimpulan tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu," ucap Martis.

"Jangan pernah percaya pada The Blood. Mereka semua itu... Munafik!" ketus Zaga.

Zaga pun langsung berjalan gegebah menuju ke motor Harley miliknya. Kemudian pergi entah ke mana saat ini.

Menemui Roger mungkin.

[[•••]]

DAISY masih belum percaya jika Yoni, Tutor belajarnya adalah Ibu dari Zaga. Astaga.

Kepala gadis itu kini sudah benar-benar penuh karena diisi oleh ribuan pertanyaan yang berkaitan dengan Zaga.

Belum lagi masalah tentang ritual menjadi pasangan dari Ketua Gangsters yang sungguh membuat Daisy penasaran.

KETUA GANGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang