CHAPTER 37

29.5K 2.4K 339
                                        

Hujan seolah menjadi saksi bisu hubungan
ini berakhir dengan luka menyakitkan yang tercipta dengan obat yang belum ditemukan.

[[•••]]

"LEBIH baik akhiri saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LEBIH baik akhiri saja."

Daisy tertegun. "Kenapa kamu bisa ngomong semudah itu, Ga? Kenapa?"

"Karena cuma itu satunya cara."

"Tapi aku kan sudah bilang bahwa aku enggak putus sama kamu, aku ingin mempertahakan hubungan kita. Tunggu ... atau justru kamu yang ingin hubungan kita berakhir?" tanya Daisy dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Jika iya, apakah itu masalah?"

Mendengar jawaban Zaga membuat Daisy terkejut. Daisy pikir Zaga sama-sama resah akan hubungan mereka yang harus berakhir.

Namun mendengar Zaga yang terlihat begitu mudah mengatakan hal itu membuat Daisy yakin bahwa hanya dia sendiri yang merasa berat jika harus putus dengan Zaga.

Air mata Daisy seketika jatuh berpadu dengan air hujan yang masih setia membasahinya.

"Sebenarnya perasaan kamu kepada aku itu bagaimana? Kamu cinta enggak sih sama aku? Atau aku memang hanya sebagai bayangan masa lalu kamu saja?" tanya Daisy dengan suara yang terdengar begitu parau.

Zaga diam seribu bahasa. Dia sendiri bingung harus menjawab bagaimana. Namun lelaki itu tiba-tiba teringat suatu perkataan. Kamu  harus sadar diri, sampah seperti kamu tidak pantas untuk Daisy! rahang Zaga mengeras.

"Gue harus pergi," putus Zaga.

"Jawab Ga!" tiba-tiba Intonasi Daisy semakin meninggi berhasil membuat beberapa pasang mata murid tertuju ke arah mereka berdua.

Zaga masih membungkam.

"Kenapa diam Ga? Aku butuh kepastian! Aku ini cuma bayang-bayang masa lalu--."

"Iya! Lo itu cuma bayangan masa lalu gue! Puas?!" potong Zaga dengan pekikan.

Mata Daisy membulat sempurna, gadis itu terkejut bahkan beberapa murid yang belum pulang dan bahkan ada yang rela kehujanan hanya untuk menyaksikan Zaga dan Daisy.

"Dari dulu gue udah minta lo buat menjauh dari gue. Tapi apa? Dengan begonya lo tetap deketin gue dan berjuang agar cinta lo dapat terbalaskan! Tapi sayangnya gue cuma anggap lo sebagai Naomi. Seharusnya lo tahu itu!"

Air mata Daisy  mengalir deras disertai beberapa murid yang mulai membicarakan mereka berdua dengan pendapat masing-masing mengenai kejadian saat ini juga.

KETUA GANGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang