𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟏)
DON'T COPY MY STORY☠️
[PART MASIH LENGKAP, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
"Stay away! I'am a Dangerous King."
"I don't care, you can't stop my feeling!"
•••••
Zaga Cakrawala. Dangerous King...
Kita terlalu gengsi untuk mengungkapkan kejujuran, hingga lupa bahwa penyesalan begitu menyakitkan.
[[•••]]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"JADI intinya lo jatuh cinta atau enggak?"
Zaga tersenyum tipis. "Gue rasa... iya."
"Kalau begitu ungkapkan saja perasaan lo ke Daisy bahwa lo udah jatuh cinta dengannya sebagai dirinya sendiri," saran Lylia.
"Gak semudah itu," sahut Zaga.
Lylia mengangkat alis kirinya. "Lo takut? Gue enggak percaya seorang ketua seperti lo yang berani menghadapi apapun, sekarang takut untuk menyatakan perasaannya sendiri."
"Gue gak takut," bantah Zaga.
"Terus? Lo gengsi? Lebih baik sekarang lo ungkapin perasaan lo itu sebelum Daisy merasa bahwa lo itu menganggap dia sebagai bayangan Naomi. Enggak ada yang senang jika dirinya dianggap sebagai orang lain."
"Padahal gue ingin sekali melupakan Naomi, tapi terkadang gue selalu merasa bersalah jika gue mencintai orang lain selain Naomi apalagi orang yang gue cintai mirip sekali dengan... Naomi."
Lylia diam membiarkan Zaga bercerita.
"Sementara gue sendiri masih belum tahu hubungan Daisy, Naomi, dan Roger. Entah mereka itu bersaudara atau bagaimana, gue sama sekali enggak tahu asal-usulnya."
"Memangnya dulu Naomi sama sekali tidak pernah menceritakan keluarganya?"
"Dia hanya menceritakan tentang Roger, dia tidak pernah menyatakan bahwa dia memiliki saudari kembar."
"Jadi menurut lo Naomi dan Daisy sebenarnya adalah saudara kembar?"
"Mungkin," jawab Zaga ragu.
"Hm, tapi enggak ada salahnya kok lo move on dengan seseorang yang wajahnya serupa dengan masa lalu lo. Justru gue yakin Naomi bakalan senang karena lo bisa ngebuka hati buat orang lain."
Zaga menoleh, "terus sekarang apa yang harus gue lakukan?"
"Ajak Daisy kencan lalu ungkapkan bahwa lo benar-benar mencintainya sebagai dirinya sendiri."
"Gak," Zaga menolak. "Lo gila apa."
Lylia mendekatkan wajahnya, "lo enggak mau nyeselkan jika nanti Daisy lelah dan pergi karena berpikir lo cuma anggap dia sebagai bayangan Naomi saja?"