CHAPTER 41

27.1K 2.1K 350
                                        

Hadirnya akan terasa, usai kehilangannya.

[[•••]]

HINGGA pergantian detik, kerumunan siswa semakin menipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HINGGA pergantian detik, kerumunan siswa semakin menipis. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk melihat papan pengumuman.

Mereka berempat kemudian mencari nama masing-masing untuk mengetahui di posisi mana nama mereka tercantumkan.

Mata Daisy membelak ketika gadis tersebut berhasil menemukan namanya.

Peringkat umum pertama?

Ini gila! Ini tidak mungkin. Daisy masih tidak bisa percaya bahwa namanya kini terletak di urutan pertama. Padahal gadis itu sangat yakin  jika Aslan yang akan menempati posisi itu.

Tetapi nama Aslan justru berada di bawahnya. Daisy menepuk wajahnya. dia berusaha untuk memastikan apakah ini kenyataan atau justru gadis tersebut sedang berada di alam mimpi.

Aslan mengulurkan tangannya. "Selamat ya Daisy! Kamu mendapatkan peringkat umum pertama! Kamu benar-benar luar biasa!"

Daisy melirik Aslan sejenak, lelaki tersebut memasang senyum penuh ketulusan. Dengan semangat Daisy membalas jabatan tangan dari Aslan. "Terima kasih banyak Aslan. Selamat juga untuk kamu." Ujarnya.

Angela memeluk erat tubuh Daisy. "Wahh!!! Selamat ya Daisy! Aku senang banget kamu dapat peringkat umum pertama! Hebat!!!"

Daisy tersenyum membalas pelukan Angela. "Terima kasih Angela! Selamat juga untuk kamu!" balasnya dengan hangat.

Richo menepuk bahu Daisy. "Selamat ya Daisy! Lo memang hebat! Meski gue masih gak percaya lo bisa mengalahkan Aslan."

Angela mencubit lengan Richo. "Lo kenapa meragukan Daisy sih! Dia itu memang pintar kali enggak kayak lo yang ngomong doang."

Richo terkekeh. "Iya. Iya. Selamat Daisy!"

"Terima kasih ya Richo hehe. Selamat juga buat kamu," sahut Daisy.

"Eh iya, kalian masih ingat taruhan kita waktu itu? Taruhan siapa yang yang peringkat paling atas harus mentraktir makanan!" (Cek pada chapter 16)

"Jadi aku harus mentraktir kalian makanan?" Daisy bertanya memastikan.

"Iya dong! Harus!" Richo antusias.

"Udah. Biar aku saja yang mentraktir kalian semua," ujar Aslan. "Ayo kita makan."

Daisy menggeleng. "Tidak perlu Aslan. Biar aku yang mentraktir kalian semua atas kerja keras kita selama ujian akhir semester ini!"

KETUA GANGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang