𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟏)
DON'T COPY MY STORY☠️
[PART MASIH LENGKAP, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
"Stay away! I'am a Dangerous King."
"I don't care, you can't stop my feeling!"
•••••
Zaga Cakrawala. Dangerous King...
⚠️ INGAT KATA-KATA KASAR DAN KEKERASAN YANG ADA DI CERITA INI JANGAN DITIRU YA GUYS!☺️
⛓ Bahkan udara pun tahu aku mencintaimu. Meksi banyak orang menganggapmu tidak layak, aku akan selalu mencintaimu.
[[•••]]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUASANA markas The Blood yang awalnya tenang mendadak berubah suram ketika para pasukan Black Devil datang dan membuat kerusuhan. Hingga tempat itu kini menjadi arena peperangan antara kedua musuh itu.
BUGH! BUGH! BUGH!
"ANJING! MAKSUD LO SEMUA DATANG KE SINI APA?!" pekik Roger marah sebab markasnya sekarang menjadi kacau balau.
Zaga tidak mengubris ucapan Roger, justru memerintahkan anggotanya. "AYO HABISIN MEREKA SEMUA!" Teriaknya membara.
Semuanya menuruti perintah Zaga, mereka saling pukul satu sama lain dengan begitu kuat. Terlihat begitu ganas dan menakutkan.
"MAKSUD LO APA HAH?!" sentak Roger tidak terima kepada Zaga.
Zaga melempar tatapan kebencian kemudian menarik kerah jaket Roger dan memukulnya secara bertubi-tubi. "JANGAN PURA-PURA TIDAK TAHU! GUE TAHU LO ADALAH DALANGNYA BANGSAT!"
Roger dan Zaga bertarung dengan tenaga yang begitu kuat. Zaga yang saat ini diselimuti api kemarahan membuat kekuatannya semakin bertambah. Hingga saat mereka lumayan lama saling beradu, Roger akhirnya ambruk.
Tanpa rasa iba, Zaga langsung menyeret Roger dan membawa lelaki yang berusaha lepas itu ke salah satu ruangan yang ada di dalam markas tersebut. Dia menutup pintu dengan kasar dan menginjak Roger kasar.
"SAKIT ANJING!" erang Roger.
Zaga berdecih. "ITU ENGGAK SEBERAPA DENGAN APA YANG UDAH LAKUKAN KE NYOKAP DAN ADIK GUE! SETAN!"
Roger mengusap sudut bibirnya yang kini mengeluarkan darah. Pria tersebut mencoba bangkit dengan perlahan. "Hahahahaha. Jadi hal itu yang membuat lo dan pasukan lo itu datang ke sini buat nyerang markas gue."
"KENAPA LO MENCELAKAI NYOKAP DAN ADIK GUE?! APA MAU LO?!" Zaga berteriak sembari memukul rahang lelaki yang baru saja beranjak bangun tersebut.
Roger tertawa sumbang. "Pengen aja."
"BAJINGAN!" Zaga semakin marah lantas memukul Roger bertubi-tubi, Roger tidak membalas serangan Zaga, malah laki-laki tersebut kini tertawa seperti sakit jiwa.
"SAKIT JIWA LO!" Pekik Zaga.
"Itu gak seberapa dengan rasa sakit yang gue rasakan saat menerima kenyataan bahwa adik kesayangan gue harus meninggal dengan cara yang begitu mengenaskan! Gara-gara lo-."
"NAOMI BUNUH DIRI BUKAN KARENA GUE! LO PANTESNYA NGACA!"
Roger melempar tatapan penuh kebencian ke arah Zaga. "BADEBAH! LO ITU EMANG GAK PERNAH SADAR DIRI!" Roger lalu menyerang Zaga dengan ganas.