CHAPTER 27

33.3K 2.3K 104
                                    

Kehidupan adalah luka. Namun percaya
waktu akan segera menyembuhkan dengan
hilangnya atau hadirnya.

[[•••]]

DAISY yang baru saja berada di dalam taksi online mendapat panggilan dari Veronica, dia langsung menempelkan ponselnya di telingga kanan dan mendengarkan suara Tantenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DAISY yang baru saja berada di dalam taksi online mendapat panggilan dari Veronica, dia langsung menempelkan ponselnya di telingga kanan dan mendengarkan suara Tantenya.

["Daisy sekarang kamu di mana? Kenapa pergi gitu aja?"] tanya Tante Veronica dari seberang.

"Hehe, aku tadi enggak lihat tante di luar jadinya aku pakai taksi online aja buat pergi, soalnya aku ada urusan penting yang begitu mendadak. Emergency!" jelasnya.

["Urusan apa? Maaf ya, tadi tante nelepon rekan di taman rumah sakit."] ujar Veronica bersalah.

"Pokoknya penting tan, nanti kalau sudah selesai aku hubungin tante. Nanti jemput di kaffe favorit aku ya tan. Thank you!"

["Yasudah. Ingat jangan lama-lama. Entar Mama kamu berubah jadi dinosaurus!"]

Daisy tertawa. "Haha tante ada-ada aja."

Panggilan terputus, Daisy meletakkan ponsel  ke dalam tas kecil miliknya. Gadis itu lantas memandangi gedung pencakar langit Jakarta Selatan yang begitu megah di malam hari.

"Semoga enggak telat," gumamnya.

[[•••]]

ZAGA terlihat santai duduk pada kursi kaffe yang menghadap pada dinding kaca sebagai pembatas seraya menyereput kopi espresso.

Tersisa tiga menit lagi, jika Daisy tidak datang dia akan segera meninggalkan tempat ini. Dia kemudian fokus melirik arloji hitam yang saat ini melingkar pada pergelangan tangan kiri.

Suara lonceng lantas berbunyi, pertanda ada pengunjung yang baru saja masuk ke dalam kaffe ini. Zaga lalu mengalihkan perhatiannya ke arah pintu masuk.

Matanya menangkap sosok Daisy.

Gadis itu melambaikan tangannya kemudian mendekati Zaga. "Kamu udah nunggu lama? Tapi enggak apa-apa ya, biar enggak para perempuan terus yang kodratnya menunggu."

"Baru muncul udah nyerocos aja tuh mulut."

Daisy duduk di hadapan Zaga sebelum dia menjulurkan lidahnya, "biarin huhu. Mulut-mulut aku, aku yang ngatur. Kok kamu yang sewot sih!" katanya lagi. Menyebalkan.

"Milkshake stroberinya," seorang waitress muda membawa sebuah nampan yang di atasnya terdapat segelas susu kocok.

Waitress tersebut lantas meletakan minuman itu di atas meja. Daisy tersenyum lebar, "wow. Makasih ya!" katanya antusias.

KETUA GANGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang