CHAPTER 19

38.1K 2.6K 198
                                    

who dare to hurt you, I will burn! --Zaga.

[[•••]]

HANYA butuh waktu sepuluh menit, Zaga akhirnya sampai pada kafe yang terletak jauh dari markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HANYA butuh waktu sepuluh menit, Zaga akhirnya sampai pada kafe yang terletak jauh dari markas. Usai memarkir sepeda motornya, dia lantas masuk ke dalam kaffe itu.

Matanya mencari keberadaan Daisy, gadis tersebut ternyata duduk di dekat sebuah kaca besar yang menjadi dinding pembatas, terlihat murung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya mencari keberadaan Daisy, gadis tersebut ternyata duduk di dekat sebuah kaca besar yang menjadi dinding pembatas, terlihat murung.

"Daisy!" panggil Zaga seraya berjalan mendekati Daisy.

Daisy yang menyadari akan keberadaan Zaga langsung memeluk lelaki itu dengan sangat erat dan kencang.

"Akhirnya kamu datang," ujar gadis itu setelah melepaskan pelukan spontan itu.

"Lo kenapa?" tanya lelaki itu dingin tetapi tidak bisa Zaga pungkiri bahwa dia khawatir.

Daisy lantas kembali duduk dan disusul oleh Zaga yang kini sudah duduk di depan gadis yang masih gelisah itu.

Sebelum menjawab, gadis itu menghabiskan milkshake rasa stoberri terlebih dahulu. "Aku diteror...oleh orang," katanya.

Lelaki itu memicingkan kedua matanya. "Maksud lo?"

Dengan tangan yang gemetar, Daisy mengambil ponselnya yang mewah tersebut lantas memberikannya kepada Zaga.

Zaga mengambilnya, matanya dengan tajam membaca pesan yang dikirimkan untuk Daisy.

Rahang lelaki tersebut mulai mengeras dan Zaga perlahan tersulut emosi.

"Bukan cuma itu. Sosok itu juga ngirim aku boneka yang dipenuhi darah, serem. Lebih serem dari boneka santet!"

Zaga geram. Laki-laki itu lalu meletakkan Iphone 11 Pro Max dengan kasar di atas meja dan membuat Daisy tersentak.

"Astaga," gadis itu kaget lantas mengambil ponselnya, "mahal tahu," lanjut Daisy sembari mengelus benda mahal itu.

"Kenapa baru sekarang lo bilang? Lo udah diteror dari kemarin bego! Lo harusnya langsung bilang ke gue! Kalau misalnya kemarin lo dalam bahaya gimana?!" Zaga tiba-tiba berteriak.

KETUA GANGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang