𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟏)
DON'T COPY MY STORY☠️
[PART MASIH LENGKAP, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
"Stay away! I'am a Dangerous King."
"I don't care, you can't stop my feeling!"
•••••
Zaga Cakrawala. Dangerous King...
Pura-pura kuat adalah salah satu bakat paling menyedihkan. Tertawa dalam luka, bahagia dalam kecewa. Ironis memang.
[[•••]]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"LO beneran enggak ada hubungan apa-apa sama Naomi?" tanya Zaga secara tiba-tiba. Membuat Daisy menggeleng cepat.
"Ya enggaklah. Aku aja enggak kenal."
"Tapi kenapa bisa lo mirip banget sama dia?" tanya Zaga lagi disertai sebuah tatapan tajam.
"Aku juga enggak tahu. Aku pikir Naomi yang sering kamu bilang itu hanya sekedar mirip tapi ternyata mirip banget sama aku. Aku gak tahu ini sebuah kebetulan atau takdir.
Sebenarnya ini aneh dan mustahil tapi semua ini terlalu nyata untuk disebut mimpi."
Baru saja Zaga hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Tidak lama usai itu, derap langkah kaki ikut terdengar.
Ada seseorang yang memasuki tempat ini.
Tanpa berpikir panjang lelaki itu langsung bangkit dari duduknya. Awalnya dia hendak langsung berlari namun lelaki itu mengingat keberadaan Daisy. Zaga lalu menarik tangan Daisy dan mengajak gadis itu pergi.
"Siapa lo?! Jangan jadi pecundang kalau lo lari!" teriak Zaga sembari menuruni anak tangga yang membawa mereka ke lantai bawah.
Sesampainya mereka di luar gedung. Tidak ada siapapun. Nihil, orang itu berhasil kabur. Zaga berdecak dan mengacak rambutnya.
"Penguntit bangsat!"
Sementara Daisy hanya bisa kebingungan dan mengikhlaskan spagetinya yang belum habis. "Spagetiku," gumamnya cemberut.
"Lo sekarang boleh balik ke sekolah aja," kata Zaga yang hendak kembali memasuki gedung tidak terpakai tersebut.
"Kamu ngapain njir masuk ke dalam gedung angker itu lagi? Sudah mau bel masuk. Kamu jadi orang Santuy banget sih. Heran aku."
"Males," sahut Zaga sebelum laki-laki itu meninggalkan Daisy di luar gedung sendirian.
"Yah ditinggalin lagi," keluh Daisy.
[[•••]]
"JADI selama saya dan Nando di London, apakah Daisy telah menjalani apa yang saya perintahkan atau dia ada melanggarnya?" tanya Ivana kepada Veronica yang kini sibuk mengamati majalah fashion terbaru.