𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟏)
DON'T COPY MY STORY☠️
[PART MASIH LENGKAP, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
"Stay away! I'am a Dangerous King."
"I don't care, you can't stop my feeling!"
•••••
Zaga Cakrawala. Dangerous King...
Menyerah sebelum mendapatkan, melepaskan setelah bosan memiliki. Ada yang seperti itu?
[[•••]]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"JUJUR atau ... Mati?" Zaga lalu mengeluarkan sebuah pistol dari jaket hitamnya itu.
Adam tidak menjawab, lelaki itu terlihat pasrah. "Mati."
Zaga lantas melirik sebuah jam dinding, tepat. Jarum panjang dan pendek kini bertemu. Pukul 12 tepat.
Baru saja lelaki itu hendak meleset kan peluru ke arah Adam. Sebuah teriakan keras mampu menghentikan Zaga.
"Berhenti!"
Zaga dan Adam pun lantas menengok ke sumber suara. Lylia. Teriakan itu berasal dari gadis tersebut.
"Ngapain lo kemari?" tanya Zaga dingin tapi penasaran.
"Adam itu...." Lylya mencoba menjelaskan.
Zaga mengernyit. "Siapa?"
"Pacar gue."
[[•••]]
"JADI sebenarnya kita sudah pacaran selama 1 tahun. Tapi kita pacaran backstreet, agar tidak satupun dari anggota kita tahu bahwa kita berdua adalah pasangan kekasih," Adam menjelaskan.
"6 hari yang lalu gue dan Lylia kencan diam-diam tapi tanpa kita sadari kita diintai oleh salah satu anggota The Blood. Roger marah besar ke gue, dan bilang bahwa gue adalah seorang pengkhianat.
"Gue diancam, jika gue tidak putus dengan Lylia, gue akan dikeluarkan dari The Blood. Tentu saja, gue memilih Lylia daripada tetep bareng sama Roger yang mentingin dirinya sendiri.
Zaga bungkam, masih sibuk untuk mencerna perkataan dari Adam.
"Terus tadi gue diam-diam datang ke sini, hanya untuk bertemu Lylia."
Zaga pun mengerti, ternyata Lylia menyimpan rahasia besar selama ini. Berpacaran dengan anggota geng yang merupakan musuh besar geng nya sendiri. Ia masih tidak percaya, bahwa Lylia menyembunyikan rahasia yang begitu besar.
"Maaf ya Ga, seharusnya gue gak nyimpen rahasia ini ke lo. Gue gak punya pilihan, gue selalu nunggu waktu yang tepat buat cerita, namun pada akhirnya gue tetap menyimpannya." Ucap Lylia bersalah.
Zaga diam, justru menatap tajam pada kedua bola mata milik Adam. Lelaki itu tidak menemukan kebohongan ataupun kejujuran di sana.
"Gue gak tahu alasan lo ke sini memang untuk bertemu Lylia atau karena Roger yang minta lo untuk melakukan sesuatu di sini."