CHAPTER 24

36.4K 2.4K 103
                                        

Ada kalanya terluka, ada saatnya bahagia.
Hanya perlu waktu untuk merasakan dua hal itu.

[[•••]]

DENGAN langkah santai, Roger melangkah menelusuri area pemakaman yang begitu sepi di malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DENGAN langkah santai, Roger melangkah menelusuri area pemakaman yang begitu sepi di malam hari. Tangan kanannya dengan erat memegang buket bunga lily berwarna putih.

Usai berjalan beberapa menit, pria tersebut akhirnya berhenti berjalan dan berjongkok di dekat sebuah gundukan tanah yang terdapat sebuah nisan dengan nama 'Naomi.'

Roger tersenyum sebelum meletakkan buket bunga itu di atas kuburan tersebut. "Lama gue gak ketemu sama lo. Lo apa kabar di sana? Pasti bahagia bangetkan? Gue senang kalau lo sekarang bisa bahagia tanpa ada beban."

"Bunga lily putih kesukaan lo kan? Haha, gue memang enggak pernah lupa," ujar Roger kepada kuburan tersebut.

Mata pria itu berkaca-kaca lalu satu bulir air mata berhasil, Roger lalu menyekanya. "Ini gue kelilipan ya, gue enggak nangis!"

Pria itu lantas kembali menatap lekat-lekat kuburan tersebut. Dengan sebuah kenangan yang tiba-tiba terlintas di dalam kepalanya.

Kegiatan Roger tiba-tiba terganggu, saat salah satu anak buahnya datang menghampiri pria tersebut. "Bos, saya sudah melakukannya."

Roger menghela napas kasar, "ngapain lo datang kemari?!" tanyanya dengan kesal.

"Saya cuma mamu memberi tahu bos bahwa saya sudah melaksanakan perintah bos waktu itu." Ujar pria tersebut dengan suara berat.

Lagi-lagi Roger mengembuskan napasnya dengan kasar. "Nih uang buat lo! Sekarang lebih baik lo pergi!" pinta Roger kemudian melempar amplop coklat tebal yang terdapat jutaan uang di dalamnya.

Langkah pria itu tiba-tiba terhenti saat Roger kembali memanggilnya. "Tapi kalau gue perlu bantuan lo lagi. Lo harus lakukan. Lo masih butuh duitkan?"

Pria itu mengangguk. "Baik bos." Lalu pergi.

Roger tersenyum, "kamu tenang-tenang di sana ya Naomi. Dan lihat dari sana, apa yang selanjutnya akan terjadi."

[[•••]]

DAISY tidak berhenti untuk memeluk erat tubuh Mama dan Papanya saking rindunya. "Daisy rindu banget sama kalian!" ujarnya.

Kedua orang tuanya pun dengan penuh rasa kasih sayang, memeluk Daisy dengan begitu hangat. Veronica yang berdiri tidak jauh dari mereka, hanya bisa tersenyum haru.

KETUA GANGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang