𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟏)
DON'T COPY MY STORY☠️
[PART MASIH LENGKAP, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
"Stay away! I'am a Dangerous King."
"I don't care, you can't stop my feeling!"
•••••
Zaga Cakrawala. Dangerous King...
Raganya terlihat biasa saja. Terlihat kuat dan tegar seperti biasa. Namun jiwanya sebenarnya begitu kacau dan terluka.
[[•••]]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GADIS tersebut menyadari bahwa sekarang ada seseorang yang mengendarai sepeda motor dan berhenti tepat di sebelahnya berdiri.
Dengan perlahan Daisy menoleh ke samping, mendapati seorang lelaki yang duduk di atas motor tengah berusaha melepaskan helm full face tersebut dari kepalanya.
Usai melepaskan helmnya, laki-laki itu lantas menoleh ke arah Daisy. Hingga mata mereka berdua kini saling bertemu satu sama lain.
Padahal Daisy telah bertekad untuk tidak lagi menemui Zaga. Tapi kenapa hari ini dia harus bertatapan dengan lelaki itu. Bahkan mereka sekarang terlambat datang ke sekolah juga.
"Kalian kenapa baru datang?!"
Teriakan itu membuat Daisy dan Zaga yang tadi bertatapan kini mengalihkan perhatian pada sumber suara yang ternyata berasal dari pria tua yang merupakan seorang guru di sini.
Guru itu kemudian membuka pagar sekolah lantas mendekati kedua muridnya yang telat datang. "Kenapa kalian baru datang? Ujian telah dimulai beberapa menit yang lalu."
"Maaf pak. Tadi ada insiden di jalan, jadinya saya telat, maaf," ujar Daisy agak takut.
"Kamu bukannya anak dari kelas unggulan? Terlambat bukanlah ciri khas dari anak kelas unggulan." Sindir Pak Bio. "Kamu Zaga! Kamu tidak ada kapoknya bikin masalah!"
"Karena sekarang ujian akhir semester masih berlangsung, bapak izinkan kalian buat masuk ke dalam kelas. Tapi hukuman tetap saja akan berlangsung pada saat jam istirahat di mulai!"
Ini memang bukan pertama kalinya Daisy dihukum di sekolah ini. Seketika kenangan terlintas di dalam kepanya. Waktu di mana Daisy lupa membawa seragam olahraga dan gadis itu harus berdiri di bawah tiang bendera bersama Zaga yang juga mendapat hukuman.
Daisy tersenyum, "hai."
Zaga tidak menyahut, seolah tidak peduli akan kehadiran sosok Daisy.
"Aku ramal kamu kini pasti dihukum karena kemarin udah bikin anak orang babak belur kan? Seratus buat aku!"
Zaga diam.
"Terus kamu tahu gak aku dihukum karena apa?" tanya Daisy. "Aku dihukum karena gak bawa baju olahraga tahu!"
"Tapi gak apa-apa deh. Asal dihukumnya bareng kamu, aku rela panas-panasan."