20. Rencana Prom Night

578 34 6
                                    

Karena jam kosong Aksa memilih untuk bermain basket dari pada terus di kelas meladeni Gio yang sering kali menggodanya.

"Aksa!" Teriak salah satu siswa yang membuat Aksa menghentikan Aktivitasnya.

"Apa?" Tanya Aksa dengan wajah datar yang masih terlihat tampan apalagi dia sekarang sedang keringatan.

"Lo di tunggu di aula," ujar Siswa yang Name tag nya tertulis Nama Adam di sana.

"Emang ada apa di sana?" Tanya Aksa yang masih bingung dengan maksud laki-laki itu.

"Ada rapat buat Prom Night,"

"Urusan nya sama gue."

"Lo kan panitia!" ujar Adam lalu pergi meninggalkan Aksa yang sedari tadi terus bertanya.

Aksa berjalan dengan malas, bukannya dia tidak mau berpartisipasi tetapi dia kan Kapten Basket bukan Mantan anggota OSIS kenapa dirinya malah di tunjuk sebagai panitia kegiatan itu.

Aksa duduk tepat di depan Clara, Clara memandanginya kesal karena mengingat kejadian semalam.

"Yaelah ketua panitianya si kutub lagi, gimana mau ngomong dia." gumam Dania dia merasa ragu jika Clara akan bicara dengan profesional untuk memimpin rapat.

Semuanya sudah berkumpul kini giliran Clara yang akan berbicara. Semua yang ada di situ menunggu Clara mereka penasaran apakah Clara akan berbicara singkat padat dan jelas ataukah sebaliknya.

"Terima kasih untuk teman-teman yang mau ikut berpartisipasi di acara Prom Night yang akan di adakan oleh angkatan kita tahun ini. Jadi saya mau kasi teman-teman kesempatan untuk memberikan saran kepada Prom Night kita nantinya." semua menganga melihat Clara bicara, baru kali ini mereka mendengar gadis itu bicara panjang lebar seperti itu.

"Tapi sebelum itu, Kepala Sekolah sampaikan ke saya kalau Prom Night bisa saja kita batalkan jika masih banyak yang me..."

"Nggak usah di batalin!" Potong Aksa yang membuat Clara kesal kepadanya karena seenaknya memotong pembicaraan Clara.

"Loh kenapa Sa?" Tanya Gio bingung.

"Kepala Sekolah minta semua persetujuan panitia," ucap Clara.

"Semuanya setuju!" ucap Aksa yang membuat semuanya terdiam, karena tidak ingin membantah Aksa.

Gio menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar karena dia tidak tau apa maksud dari Aksa.

"Kalo gitu yang mau kasi saran buat Prom Night kita silahkan, biar nanti saya kembali membicarakan dengan Ketua Panitia SMA Jaya Sakti," ucap Clara.

"Gue mau kasi saran." Dania mengangkat tangannya.

"Silahkan," Clara dan yang lainya mempersilahkan Dania untuk memberi saran.

"Untuk Dress yang kita pakai gue mau kasi saran sebaiknya kita pakai Dress senada berwarna hitam," ujar Dania yang di setujui oleh beberapa anggota rapat dan sebagiannya lagi tidak setuju.

"Kayaknya lebih bagus kalo kita pakai Dress wana putih." ujar salah satu Siswi.

"Dress putih udah di pakai senior kita tahun lalu," ujar Siska dia setuju dengan saran Dania.

"Kalo gitu kita pakai saran Dania." ujar Clara yang juga menyetujui saran Dania.

"Masa cowoknya pake Dress hitam juga." protes Anton.

"Yah kalian menyesuaikan lah pake Jas hitam," seru Rachel malas.

"Gue mau kasi saran dong."

"Silahkan,"

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang