23. Te Amo

552 39 41
                                    

"Cla!" Panggi Aksa yang masih setia menemani gadis itu mengerjakan tugasnya.

"Hmmm," jawab Clara yang masih saja menulis.

"Gue punya teka teki buat lo."

"Apa?"

"Jus, jus apa yang nggak pernah manis?"

"Jus pare?"

"No no,"

"Jus jeruk nipis?"

"Bukan Cla,"

"Gue nggak tau. Emang jus apa sih?"

"Jus a friend with you." jawab Aksa yang membuat Clara tertawa terbahak bahak mendengarnya.

"Idih nggak nyambung," ujar Clara yang masih saja tertawa sedangkan Aksa hanya tersenyum melihat gadis itu.

Clara kembali mengerjakan tugas nya dia tidak memperdulikan Aksa yang sedang memainkan jari jari mungilnya.

"Kuku lo panjang." Ujar Aksa yang masih saja memainkan jari gadis itu.

"Sengaja." Balas Clara tanpa melihat Aksa.

"Kok sengaja?"

"Biar nanti kalo ada orang ke tiga bisa gue kacar muka nya," jawab Gadis itu dengan senyum sedikit nakal.

"Orang ketiga di hubungan kita maksud lo?" Goda Aksa kepada gadis itu.

"Enak aja, yah di hubungan gue sama pacar gue lah." ujar Clara.

"Buktinya pacar lo selingkuh, selingkuhannya nggak lo cakar?" Balas Aksa sembari mengangkat sebelah alisnya "berarti benarkan orang ketiga di hubungan kita nanti." lanjut Aksa.

"Tau ah gue mau ke kelas,"

Clara langsung saja mengambil bukunya dan pergi dari kantin, dari pada berlama-lama di sana bisa bisa dia menjadi kepiting rebus karena terus menerus di goda oleh Aksa.

Aksa berjalan mencoba menyesuaikan langkahnya dengan Clara, lalu meraih buku yang di tangan Clara.

"Buar aku yang bawa," ujar Aksa yang tiba-tiba saja mengambil buku di tangan gadis itu.

Clara hanya terdiam melihat tingkah Aksa yang berlebih, buku tiga biji saja yang beratnya tidak seberapa harus dia juga yang bawa.

Aksa terhenti di  depan pintu kelas Clara lalu memberikan bukunya kepada gadis itu. Clara meraihnya lalu kembali berjalan memasuki kelas nya.

"Cla!" Clara langsung saja berbalik saat Aksa memanggil namanya.

"Apa?" Tanya Clara kepada Aksa yang kini sedang bersandar di pintu sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Te Amo," ujar Aksa dengan senyum manisnya yang membuat Clara menyengir melihatnya.

"Nggak usah peka bahasa Spanyol gue nggak ngerti," ujar Clara yang mencoba menyembunyikan rona merah di pipi nya.

"Itu tau kalo bahasa Spanyol." ujar Aksa kepada gadis itu.

"Yahiya tapi gue nggak tau artinya,"

"Mau di kasi tau?" Tanya Aksa sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Nggak usah," jawab Clara lalu kembali melangkah menuju bangkunya.

"Aku sayang kamu Cla!" Teriak Aksa yang membuat Clara refleks menggigit bibir bawanya agar bisa menahan senyumnya.

"Nih senyum sialan banget sih. nggak tau situasi, kenapa juga sih gue harus  senyum di giniin ama Aksa." batin gadis itu.

Clara langsung saja berjalan ke bangkunya tanpa menghiraukan Aksa yang masih saja berdiri di depan pintu.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang