40. Penyemangat

441 28 0
                                    

Brukk

Clara kaget saat tiba-tiba Aksa datang dan memeluknya dari belakang.

"Aksa!" Teriak Clara kaget.

"Mentang-mentang lo yang punya apartemen jadi seenaknya masuk," omel Clara yang masih kaget.

Bukannya takut dengan omelan Clara Aksa malah tersenyum kepada gadi itu.

"Morning!" Ucap Aksa yang masih saja memeluk Clara yang sedang memasak di dapur.

"Aksa sana gue mau masak." usir Clara sembari melepas pelukan Aksa.

Aksa duduk di meja makan sembari meminum susu yang di buat oleh Clara.

"Entar gue tanding terakhir sebelum ujian," ucap Aksa kepada Clara.

"Gue tau." balas Clara.

"Lo datang kan?"

"Mau lo gimana?" Tanya Clara lalu menaruh nasi goreng di atas meja.

"Yah datang lah,"

"Yah udah!"

"Yah udah apa?"

"Gue dateng Aksa!" ucap Clara, dia tidak mengerti dengan kekasihnya itu yang sangat susah di ajak bicara.

Aksa ikut sarapan di apartemen Clara dia malas memakan roti di rumahnya karena Mamanya tidak memasak, Mama nya pagi-pagi tadi berangkat keluar kota bersama Papa nya.

"Main jam berapa?" Tanya Clara.

"Jam 9, mandi gih biar berangkatnya bisa barengan," ujar Aksa.

"Kalo gitu gue mandi dulu."

Clara tidak mau membantah Aksa kali ini dia tidak mau jika Mood Aksa rusak dan berpengaruh pada pertandingannya nanti.

Setelah beberapa menit melakukan ritual rutinnya Clara langsung keluar dari kamar nya menggunakan hot pants di padukan dengan kaos hitam Oversize dan menggunakan sepatu kets berwarna hitam putih dan kaos kaki di atas mata kaki, lalu rambutnya di biarkan untuk terurai.

"Cantik!" puji Aksa saat melihat gadis itu keluar dari kamarnya.

Senyum Clara mengembang saat mendengar kata itu keluar dari mulut Aksa.

Cupp!

"Semangat!" Aksa kaget saat Clara menyium pipinya tapi tidak bisa di pungkiri jika Aksa juga sangat senang.

"Kenapa nyiumnya disini? Kenapa nggak di tempat tanding aja?" Tanya Aksa.

"Di sana banyak orang,"

"Lo mulai nakal juga yah!"

"Bodoh!"

Mereka kini berangkat ke tempat tanding Aksa, Clara tau di sana banyak cabai yang akan meneriaki Aksa jadi dia memilih menyiapkan Earphone untuk jaga-jaga.

Tanpa menunggu di genggam oleh Aksa, Clara langsung saja menggenggam Aksa agar cewek-cewek yang sedari tadi tersenyum kepada Aksa tau jika Aksa adalah kekasihnya.

"Erat banget genggamannya Mbak," goda Aksa kepada Clara.

Clara tidak menggubris sama sekali dia masih saja berjalan dan terus menggenggam tangan Aksa.

"Aksa!" Panggil salah satu gadis yang ada di tempat itu.

"Ehh lo ada di sini juga?" Tanya Aksa.

"Iya, sekolah gue juga main pagi ini,"

"Ohh. ehh Cla! Kenalin ini teman SMP gue," ucap Aksa.

"Shila, teman SMP nya Aksa." ucap Shila sembari mengulurkan tangannya kepada Clara.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang