22. Taruhan?

548 41 40
                                    

"happy Anniversary satu hari baby." ucap Raja yang baru saja duduk di kantin, yang membuat orang-orang di sana geli melihatnya.

"Kalian pacaran?" Tanya Aksa kepada Raja.

"Iya gue sama Raja pacaran," jawab Rachel tersenyum kepada Aksa.

"Masih waras?" Tanya Aksa kembali, sedangkan Clara hanya menggeleng melihat tingkah dua orang itu.

"Seharusnya gue yang tanya sama lo, lo masih waras perjuangin cewek yang udah punya pacar?"

"Uhukk uhukk," Clara tersedak minuman saat mendengar perkataan Rachel, dia kini memandangi Aksa yang terlihat sedang berapi api mendengar itu.

Clara menatap Rachel dengan sinis mengartikan jika perkataan gadis itu salah, Rachel yang melihat itu langsung saja menarik tangan Raja pergi dari sana.

"Ayo beb kita pergi." ujar Rachel. Dari pada dia habis oleh Clara mending dia pergi saja bersama Raja.

"Claraaa" teriak Dania yang baru saja datang yeng membuat Clara memegang kepalanya yang merasa pusing.

Clara sama sekali tidak menghiraukan gadis itu dia tetap fokus kepada ponselnya yang sedari tadi dia mainkan.

"Cla lo nggak mau nanya gitu gue lagi kenapa?" Ujar Dania dia mulai kesal karena di acuhkan oleh Clara.

"Emang lo kenapa?" Tanya Clara yang masih saja fokus kepada ponselnya.

"Gue taruhan sama Rachel!" Bukanya kaget Clara tetap bersikap biasa saja begitupun Aksa yang begitu tidak peduli dengan teriakan Dania.

"Terus?" Tanya Clara bingung kenapa gadis itu heboh sekali.

"Gue harus punya pacar hari ini juga," ujar Dania heboh sendiri.

"Pantes aja si Rachel pacaran sama si Raja," gumam Aksa sembari memainkan sedotannya.

"What! Mereka pacaran? habis dehh gue jadi babunya Rachel selama sebulan." teriak gadis itu yang membuat orang orang yang ada di kantin merasa terusik.

"Kalian taruhan karena Prom Night itu?" Tanya Clara kepada Dania.

"Bukan, karena emang kita udah lama nggak taruhan jadi kita taruhan lagi." jelas Dania.

memang dia dan Rachel sering kali taruhan. Clara juga pernah ikut taruhan bersama mereka waktu pertama masuk di SMA itu dan taruhan itu yang membuat Aksa dan Clara begitu dekat, selain karena Aksa memang menyukainya, dia juga pernah mendapat hukuman untuk mendekati Aksa karena sudah kalah taruhan oleh Rachel dan Dania.

"Lo tinggal pacari Gio susah amat sih." ujar Aksa memberi saran, selain itu dia juga mau mengerjai Gio agar tidak terus menerus menggodanya.

"Saran yang bagus," Dania langsung saja pergi dari tempat itu yang membuat Aksa tersenyum penuh kemenangan.

"Lo kenapa?" Tanya Clara yang melihat Aksa tersenyum.

"Nggak apa-apa," jawab laki-laki itu lalu kembali memasang wajah Cool nya.

"Ehh lo nggak ikut taruhan kan sama mereka?" Lanjut Aksa bertanya kepada gadis itu.

"Idih lo kira gue gila kaya mereka" semprot Clara lalu menatap Aksa sinis.

Kedua orang itu masih saja berada di kantin, Aksa sedang menemani Clara untuk mengerjakan tugas Matematika yang kemarin tertinggal karena telat.

"Ehh Sa jangan bilang lo yang ikut taruhan sama mereka. Lo kan ngebet bangat mau jadi pacar gue!" ujar Clara yang masih saja fokus dengan tugasnya.

"Kalo gue ikut taruhan udah dari tadi gue pacarin tuh para cewek-cewek yang dari tadi ngeliatin gue mulu, ngapain gue kejar kejar lo." jelas Aksa tak mau kalah dengan gadis itu.

"Yaudah pacarin aja susah banget sih,"

"Gue kan nggak ikut taruhan!"

"Yah kalo lo suka kan tinggal lo pacarin aja,"

"Yaudah sini lo gue pacarin, gue kan suka sama lo." ujar Aksa yang membuat Clara menampolnya.

Berbeda dengan Aksa dan Clara yang sedari tadi adu mulut, Dania kini sedang menyusuri koridor mencari di mana keberadaan Gio.

"Hy Dania!" sapa Rachel yang sedang berjalan bergandengan bersama Raja.

"Apa lo?" Bukanya menjawab sapaan Rachel, Dania malah bertanya dengan ketus kepadanya.

"gue cuma mau nanya, pacar lo mana?" Tanya Rachel sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Ini gue baru mau nemuin dia." ujar Dania tak mau kalah dengan Rachel.

"Gue tunggu di Rooftop jam 12 nanti," ujar Rachel yang membuat Dania ingin menerkam nya.

"Ayo Ja" lanjutnya mengajak Raja pergi.

Dania menghentakkan kakinya kesal melihat dua orang itu "pasangan nggak waras." teriaknya kemudian setelah dua orang itu melangkah jauh darinya.

"Kenapa lo?" Tanya seseorang yang berdiri tidak jauh dari Dani.

"OMG Gio ternyata lo di sini, gue udah tuju kali keliling sekolah buat cari lo ternyata lo bersarang di sini." teriak Dania yang membuat Gio menutup telinganya. Kini Dania sudah menyamai suara cempreng Rachel.

"Gio gue mau ngomong serius sama lo," ujar Dania lalu menarik tangan Gio untuk duduk di salah satu bangku di tempat itu.

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Gio kepada gadis itu.

"Jadi pacar gue!"

"Hah,"

"Jadi pacar gue,"

"Masih waras lo?" Tanya Gio yang kaget mendengar perkataan Dania.

"Yahiyalah Nama: Avilia Dania Claudia, Lahir: Bandung 25 September 2002 status: Jomblo tapi bentar lagi jadi pacarnya Nathaniel Gio Alfariel dan gue masih waras." jelas Dania yang membuat Gio menganggapnya makin gila.

"Mending lo ke Psikiater deh kayanya lo bener-bener gila," ujar Gio lalu melangkah pergi meninggalkan gadis itu.

Tak mau tinggal diam Dania terus saja mengikuti Gio "Gio Please jadi pacar gue," ujar Dania memohon.

Gio tiba tiba membalikkan badannya yang membuat Dania berhenti tiba-tiba "lo bukan tipe gue," ujar Gio dengan ketus.

"Idih lo juga bukan tipe gue kali." batin gadis itu kini dia berdiri berhadapan dengan Gio yang hanya berjarak beberapa jengkal.

"Gio tolongin gue please."

Dania kini memohon kepada Gio dia tidak peduli di anggap sebagai gadis murahan oleh Gio yang paling terpenting dia harus memiliki kekasih hari ini juga.

"Tolongin?" Gio mengerutkan dahinya bingung. "Maksud lo apa?" Lanjut Gio.

"Yah maksud gue. to-tolongin gue, kita pacaran."

"Kalian taruhan lagi?" Tanya Gio dengan serius karena segila gilanya Dania dia tidak akan mungkin meminta Gio untuk menjadi kekasihnya.

Dania hanya menyengir kepada Gio sedangkan Gio yang melihatnya hanya menggeleng dia tidak habis pikir dengan dua sahabatnya itu.

"Kalian beneran gila yah, nggak ada pikiran dewasanya sama sekali." omel Gio yang membuat Dania manyun kan bibirnya sedikit kesal dengan Gio.

"Gi kali ini aja tolongin gue."

"Ogah banget gue pacaran sama lo,"

"Yaelah Gi kan cuman pura-pura doang," ujar Dania.

"Nggak! Gue nggak bakalan nolongin lo." Balas Gio lalu pergi dari tempat itu.

"Rachel sama Raja pacaran dan lo pasti nggak bakalan tega liat gue di jadiin babu sama Rachel selama sebulan." Teriak Dania yang membuat Gio menghentikan langkahnya dengan terpaksa.

Gio berbalik ke arah gadis itu lalu memandanginya dengan sedikit sinis "jadi mau lo apa?" Tanya Gio ketus.

"Jadi pacar gue! Untuk hari ini aja please." balas Dania dengan senyum yang begitu manis yang membuat Gio geli sendiri melihatnya.

Love you Readers❤️

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang