25.Putus?

583 35 27
                                    

Hari mulai gelap mereka memilih pulang, Aksa menatap Clara bingung pasalnya gadis itu sedari tadi melihatnya dan sesekali dia tersenyum melihat Aksa.

"Kenapa?" Tanya Aksa bingung.

Cupp!

"Jangan pernah ninggalin gue"

Aksa menganga bagaimana bisa gadis ini melakukan hal sepeti itu? Apakah gadis ini sedang tidak baik-baik saja?

"Lo nggak kerasukan hantu danau kan?" Tanya Aksa sembari menatap Clara khawatir.

"Enak aja, mana berani hantu rasukin gue,"

Aksa refleks tersenyum melihat gadis itu dan memegang pipi kirinya yang tadi di cium oleh Clara.

"Berani banget nyium gue. Pacar bukan saudara bukan tapi berani banget,"

"Bacot lo! bilang aja lo suka kan?"

Aksa tertawa melihat Clara yang begitu menggemaskan, gadis itu seperti ingin marah tapi masih saja mencoba menahan senyum nya.

"Mau gue kenalin sama nyokap gue nggak?" Tanya Aksa yang membuat Clara refleks membulatkan matanya.

"Belum pacaran udah mau di kenalin aja gimana sih lo" omel Clara.

mana mungkin dia mau bertemu nyokap nya Aksa, dia harus bicara apa jika nanti di interogasi oleh calon mertuanya. Ehh salah maksudnya nyokap nya Aksa.

"Yaudah kita pacaran aja," ujar Aksa dengan santai.

"Gue masih punya pacar kali, emang lo mau jadi yang kedua."

"Jadikan aku yang ke dua buat lah diriku bahagia,"  Clara tertawa mendengar Aksa bernyanyi yang membuat Aksa melukis senyum yang indah di bibirnya.

"Lo beneran mau jadi yang kedua?" Tanya Clara yang masih saja tertawa.

"Yah nggak lah! Putusin tuh pacar lo biar gue jadi pacar lo satu-satunya." tegas Aksa yang membuat Clara kembali tertawa karena melihat wajah menggemaskan Aksa.

"Kenapa sih lo masih bertahan sama cowok itu? Kenapa nggak putusin aja?" Lanjut Aksa sedikit malas membahasnya.

"Yah karena gue sayang sama dia!" Ucap Clara yang membuat Aksa refleks mengehentikan mobilnya.

Clara menatap Aksa dengan tatapan tidak suka karena dia hampir saja kejedot akibat ulah Aksa yang tiba-tiba menghentikan mobilnya.

"Lo kenapa berhenti? Lo mau turunin gue di sini?" Tanya Clara dengan nada tinggi dia menatap Aksa dengan sinis.

Aksa mendekat kepada Clara sampai Clara bisa merasakan hembusan nafas Aksa, kini jantung Clara seperti ingin copot matanya dia bulatkan karena Aksa semakin mendekat.

"Jangan pernah bilang sama gue kalo lo sayang sama laki-laki brengsek itu!" Tegas Aksa.

Clara kini tidak bisa bergerak beberapa senti lagi hidungnya akan menyentuh hidung Aksa. Untung saja hidung gadis itu mancung.

"Lo kenapa tutup mata?" Tanya Aksa karena Clara tiba-tiba menutup katanya.

"Buka mata lo." suruh Aksa tetapi Clara masih saja menutup matanya.

"YaAllah maafin Clara, maafin dosa Clara," ujar Clara dalam hati.

"Pikiran lo kejauhan gue nggak bakalan nyium lo."

Mendengar itu Clara langsung membuka matanya, pipinya merona dia sangat malu karena Aksa mengetahui pikirannya.

"Gue masih tau tempat," ujar Aksa lalu kembali melajukan mobilnya.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang