34. Bahaya

496 30 9
                                    

Clara kini duduk manis di samping Aksa, mereka pulang agak sore karena Aksa harus latin dulu dan Clara tidak mau pulang sendiri dia memilih menunggu Aksa.

"Entar malam gue nggak ke apartemen lo yah," ucap Aksa yang kini sedang mengemudi.

"Kenapa?"

"Gue harus nemenin Papa ketemu sama kolega nya dia,"

"Oh gitu,"

"Sampai jam berapa?" Lanjut Clara bertanya.

"Nggak tau,"

Clara sedikit kecewa karena setiap malamnya Aksa datang ke apartemennya menemaninya karena gadis itu masih takut jika Tian akan datang ke apartemennya dan malam nanti Aksa tidak akan datang rasanya begitu beda menurut Clara.

Dia juga tadi mengajak kedua sahabatnya untuk kembali menginap di apartemennya tetapi mereka ada urusan katanya.

"Hati-hati!" ucap Clara sembari melambaikan tangannya kepada Aksa.

Aksa tersenyum, dia ingin mengantar Clara sampai ke apartemennya tetapi Clara menolak karena Aksa sedari tadi di telfon oleh Papa nya.

Waktu cepat berlalu sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam tetapi Aksa tidak mengabari Clara sama sekali.

Karena merasa kesal tidak di kabari oleh Aksa Clara memilih menonton Drama Korea di laptop nya.

Tingg!!

Clara dengan kecepatan boboiboy langsung meraih ponselnya tetapi sayang saat melihat layar ponselnya ternyata hanya notifikasi group bukan notifikasi dari Aksa.

"Aksa kok nggak kasi kabar sih." gumam Clara kesal.

Tokk tokk

Terdengar ketukan tapi bukan dari pintu apartemen tetapi dari pintu kamar Clara, Clara mengingat hanya Aksa yang berani masuk ke kamar nya seperti ini.

Clara turun dari tempat tidurnya dengan cepat tapi-

"Clara!"

Dugg

Jantung seperti ingn copot mendengar suara itu. itu sama sekali bukan suara Aksa, suaranya jauh sekali dari suara Aksa.

"Clara buka gue tau lo ada di dalam!"

Clara seperti ingin menangis matanya mulai berkaca-kaca mendengar teriakan penuh amarah itu.

"Clara buka atau gue dobrak pintunya!"

Clara meraih ponselnya dan langsung mencari kontak Aksa. dia sangat takut kini Tian sedang berada di depan pintu kamarnya dan terus mengancamnya.

Aksa
Memanggil...

"Aksa please angkat! Gue mohon Aksa angkat,"

Sudah berkali-kali Clara menelfon dan mengirimkan Aksa pesan tetapi masih tidak ada jawaban dari laki-laki itu.

"Kenapa di saat gue dalam bahaya gini lo nggak ada buat gue hiks.." Clara panik dan dia masih saja menelfon Aksa.

Aksa kini sedang berbincang bersama kolega Papanya dan juga Papanya dia sedari tadi merasakan ponselnya berdering tapi Aksa tidak bisa meraih nya karena mereka sedang membicarakan hal serius.

"Kamu kenapa Aksa?" Tanya salah satu Kolega Papa nya yang bingung melihat Aksa sedari tadi seperti sedang gelisah.

"Kebelet Om." jawab Aksa berbohong.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang