10.Cemburu

651 49 7
                                    

"dari tadi Cla?" Tanya Dania yang baru saja tiba di cafe itu.

"To the poin." ujar Clara dia tidak mau berbasa-basi dengan Dania.

"Yaelah basa basi dikit napa Cla." Dania menatap Clara malas pasalnya semenjak gadis itu berubah dia tidak asik lagi.

"Lo mau bilang apa?" Tanya Clara ketus.

"Soal cowok lo." ujar Dania serius.

"Dia kenapa?"

"Sebastian Thie! Pacar lo itu selingkuhin lo!" Tegas Dania yang membuat Clara hanya tersenyum sinis mendengarnya.

"Jadi ini yang lo bilang hal penting?" Tanya Clara yang masih saja tersenyum sinis. "Ini tuh nggak penting sama sekali." lanjut gadis itu.

"Cla! Ini tuh penting buat hubungan lo." Dania tidak tau bagaimana pemikiran Clara yang hanya santai saja mendengar pacarnya selingkuh.

"Jadi mau lo gue gimana? Gue harus pergi ke dia nangis nangis minta dia nggak selingkuhin gue?" Dania merasa bersalah melihat gadis itu kini menangis di hadapannya.

"Tapi dia udah kelewatan banget Cla."

"Gue udah rasain ini hampir setahun Dan, jadi gue pasrah aja kalo dia mau selingkuhin gue."

"Kenapa lo nggak tinggalin dia Cla?"

"Gue nggak mau buat diri gue semakin sakit.gue diam aja gue udah sakit banget gimana kalo gue gerak mungkin gue udah nggak ada lagi." seru gadis itu sembari terisak jika mengingat betapa kejamnya kekasihnya itu.

"Gue bakalan tetap sama dia sampai dia yang lepasin gue.gue sebenarnya juga sayang sama dia tapi karena sifatnya itu jadi gue selalu berfikir buat pergi dari hidup dia." lanjut Clara lalu menghapus air matanya.

"Aksara?" Tanya Dania mengingat jika Aksa sangat menyukai gadis itu dan bagaimana jika Clara terus bersama Tian apakah dia akan terus menggantung perasaan Aksa.

"Hiks.. gu-gue nggak tau Dan." gadis itu kembali terisak.

"Mau ikut gue?" Ajak Dania kepada gadis itu.

"Kemana?"

"Rahasia." ujar Dania lalu menarik tangan Clara pergi dari cafe.

Clara bingung saat melihat Taksi berhenti di depan gerbang sekolahnya.

"Kita ngapain di sini?" Tanya Clara.

"Ikut aja."

Mereka kini berada di lapangan basket sekolah melihat parah Cogan yang kini sedang bermain basket. Tetapi pendengaran Clara terganggu mendengar para cewek-cewek kini meneriaki Aksa.

"Aksa semangat."

"Aksaaaaa!"

"Aksa gue di sini."

"Aksa sayang semangat Baby."

Teriakan itu terus keluar dari mulut cewek-cewek itu, yang membuat Clara tidak nyaman berada di tempat itu.

"Lo kenapa ngajakin gue ke sini?" Tanya Clara dingin.

"Yah buat semangatin Aksa lah Cla."

"Bodoh! Orang udah banyak tuh cewek-cewek yang semangatin dia." ujar Clara ketus.

"Orang mereka emang disini setiap Aksa DKK latihan." ujar Dania.

"O." Clara hanya ber O ria mendengar itu.

"Cemburu lo?" Goda Dania kepada sahabatnya itu.

"Idih kurang kerjaan banget gue cemburuin Aksa." elak Clara lalu melangkah pergi dari tepat itu.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang