21. Kabur bersama

563 35 6
                                    

Karena bahan makanan di apartemennya habis jadi Clara memilih untuk keluar membeli bahan makan di minimarket dekat apartemennya. Clara berjalan menggunakan baju kaos yang si lapisi jaket dan celana pendek agar terlihat santai.

Clara memasuki mini market dan mulai memilih bahan makanan yang akan dia beli sembari bersenandung yang membuat wanita paruh baya di sampingan tersenyum melihat gadis itu.

"Suka lagu jepang?" Tanya wanita paruh baya itu dia tau lagu yang di nyanyikan oleh Clara adalah lagu jepang.

"Nggak sih Tan, kebetulan tau aja lagu nya," balas Clara ramah kepada wanita paruh baya itu.

"Kamu kelas berapa?" Tanya wanita paruh baya itu kembali sembari memilih belanjaan yang akan dia beli.

"Kelas 12 Tante," jawab gadis itu.

"Kalo gitu kamu seumuran dong sama anak Tante." ujar wanita paruh baya itu.

"Eh Tante duluan yah, Suami Tante udah tunggu." lanjut wanita paruh baya itu lalu pergi meninggalkan Clara yang masih saja sibuk berbelanja.

Setelah merasa belanjaannya cukup Clara langsung saja berjalan ke arah kasir dan mengantri di sana. Clara mencoba memeriksa sakunya untuk mencari ponselnya tetapi tidak ada di sana di kemudian menginat jika ponselnya dia tinggal kan di atas meja tadi.

Clara langsung saja pulang setelah membayar semua belanjaannya, dia berjalan dengan santai sembari memakan eskrim seperti anak kecil.

"Clara!" panggil seseorang yang membuat Clara menjatuhkan eskrim nya karena merasa tidak asing dengan surah itu.

Clara membalikkan tubuhnya melihat seseorang yang kini berjalan ke arahnya, tanpa membuang buang waktu Clara langsung saja berlari menghiraukan belanjaannya yang kini berserakan di jalan.

"Clara jangan lari kamu." Clara masih saja berlari kencang sebab siapa yang ingin mati konyol di tangan ayah tirinya sendiri.

Clara memberontak sembari mencoba teriak saat seseorang meraih tangannya dan menutup mulut gadis itu.

"Suttt ini gue jangan ribut!" Clara mencoba menenangkan dirinya saat melihat orang yang kini bersembunyi dengannya.

Clara bingung kenapa Aksa tiba-tiba ada di sini bukanya tempat ini sangat jauh dari rumah laki-laki itu, ingin bertanya tetapi ini bukan waktu yang pas untuk bertanya, pasalnya Wavi semakin dekat dengan mereka.

"Cla Lari," Aksa menarik tangan Clara pergi dari tempat itu tanpa persetujuan Clara.

"Aksa ta-"

"Percaya sama gue Cla." ujar Aksa yang masih menarik tangan gadis itu, kini Wavi masih mengejar dua orang itu, dia tidak sendiri tetapi Wavi sedang ditemani oleh anak buahnya.

Clara sudah mula capek dia sudah tidak kuat lagi karena sedari tadi terus berkejar-kejaran dengan Ayah tirinya itu.

"Sa gue capek." seru Clara yang masih berlari bersama Aksa.

Aksa menggerakkan tangannya menghentikan angkutan umum agar dia dan Clara bisa selamat dari bajingan itu.

"Naik!" suruh Aksa saat melihat angkutan umum itu berhenti.

Wavi terus berlari tetapi dia tidak bisa mendapatkan dua orang itu, kini Wavi memilih menggebuki anggotanya yang tidak becus.

"Pada nggak becus! di suruh nangkap bocah aja nggak tau" ujar Wavi kepada dua anggotanya itu.

"Maaf bos." ujar dua orang itu.

Clara kini menyandarkan tubuhnya di pundak Aksa karena merasa sangat lelah sedari tadi berkejar-kejaran dengan iblis itu.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang