48. Butik

450 30 0
                                    

Mereka kini sudah berada di Butik langganan Mama nya Aksa. Aksa menggenggam tangan Clara masuk ke dalam butik itu.

Aksa duduk di Sofa sembari menunggu Pemilik butik itu menemui mereka, karena tadi Mamanya sudah bilang kalo dia sudah menelfon Alma pemilik Butik itu agar nanti mereka langsung bertemu dengan Alma dan melihat koleksi Dress terbaru di butik itu langsung dengan pemiliknya.

"Halo Aksa!" ucap Alma yang sudah kenal dekat dengan Aksa karena Aksa selalu mengantar Mama nya belanja ke Butik ini.

"Halo Tante," balas Aksa sembari meraih tangan Alma dan manyalimnya.

"Ihh ini calon kamu yah? Cantik banget," ucap Alma yang terpesona melihat kecantikan Clara.

Aksa hanya tersenyum dia tau jika ini adalah ulah Mamanya yang mengenalkan Clara kepada teman temannya agar dia di puji puji memiliki calon menantu cantik.

"Halo Tante!" sapa Clara dengan Rama.

"Jadi rencana kalian kapan?" Tanya Alam kepada dua orang itu.

"Rencana apaan Tante?" Tanya Aksa dan Clara bersamaan.

"Pernikahan kalian?"

Aksa menepuk jidat dia tau jika ini adalah ulah Mamanya yang kebelet ingin mempunyai menantu mengingat jika Aksa adalah anak satu-satu dari kelurga itu.

"Kita masih sekolah Tan! Belum ada rencana buat nikah." jelas Aksa sembari tertawa mengingat Mama nya.

"Loh kalian kan udah mau selesai, dan Mama kamu bilang abis ujian kalian nikah!"

Clara menggeleng geleng tidak habis fikir dengan Mamanya Aksa yang bercerita seperti itu kepada Temannya.

"Kita mau kuliah dulu kok Tan," ucap Clara lalu tersenyum.

"Loh bukannya Aksa nggak kuliah?" Tanya Alma.

"Mama sama Papa emang nggak suruh Aksa kuliah Tan, katanya urusin perusahaan Papa aja tapi Aksa mau kuliah kok sambil ngurus perusahaan Papa." jelas Aksa.

Friska Memang beberapa Kali menyuruh Aksa untuk menikahi Clara jika selesai nanti tapi Aksa terus menolak bukan karena dia tidak serius kepada Clara, tapi dia sadar merk masih terlalu mudah untuk itu dan Aksa juga tau jika ada cita-cita terpendam di diri Clara dan dia tidak boleh egois membuat cita-cita gadis itu tidak terwujud.

"Padahal kalian cocok banget loh," ucap Alma kembali.

"Makasih Tante," balas Clara dan Aksa bersamaan.

Setelah itu mereka langsung saja memilih Dress untuk Clara pakai di Prom Night nanti dan Jas untuk Aksa.

Clara keluar dengan Dress hitam selutut.

"Nggak cocok buat lo," ucap Aksa sembari menggeleng.

"Yang itu dadanya terlalu terbuka,"

"Lo kaya anak kecil pake itu,"

"Jangan yang itu paha lo keliatan,"

"Ganti, lo kayak emak-emak,"

"Ini biasa banget,"

"Yang ini terlalu ribet, cari yang lain,"

"Ini sisa lo pake hijab terus pergi pengajian."

"Aksa gue udah puluhan kali ganti. tapi lo seenaknya banget nilai, ini nggak bagus lah, terlaku terbuka lah. Gue capek tau." omel Clara yang mulai lelah terus-terusan mengganti Dress nya sedari tadi.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang