56. Goodbye My Sunshine (END)

1.3K 45 10
                                    

"udah packing nya?" Tanya Aksa yang kini duduk di Sofa.

"Udah," jawab gadis itu.

Clara berjalan mendekati Aksa lalu duduk di samping Aksa, Aksa tidak berkata apa-apa dia masih sedikit menolak jika gadis itu pergi. Tapi Aksa seperti tidak mau egois hanya karena kemauannya jadi cita-cita gadis itu terhalang.

"Maaf!" Ucap Clara sembari menatap Aksa.

Aksa menghela nafas dia seperti lelah mendengar kata itu, dari semalam Clara terus mengucapkan kata maaf.

"Nggak usah minta maaf, lo nggak ada salah sama gue." Ucap Aksa mengelus rambut gadis itu.

"Lo jangan selingkuhin gue yah, apa lagi putusin gue. Jangan yah!"

Aksa terkekeh mendengar gadis itu, bisa-bisa nya gadis itu berfikir seperti itu. Aksa saja tidak pernah memikirkan hal itu kenapa Clara malah memikirkannya.

"Emang gue punya tampang selingkuh?" Tanya Aksa sembari mengangkat sebelah alisnya.

Clara hanya menggeleng, dia tau jika Aksa tidak akan melakukan hal itu. Tapi siapa yang akan tau jika parah Cabai Rawit itu nantinya menggoda Aksa.

"Di sana hati-hati cari teman, hati-hati bergaul dan jangan dekat-dekat sama cowok." Ucap Aksa memperingati gadis itu.

"Lo juga, jangan dekat-dekat sama cewek lain!" Balas Clara.

Aksa menatap manik Clara sejenak, sebelum mendekatkan tubuhnya kepada gadis itu. Clara menutup matanya tau apa yang akan di lakukan oleh Aksa, kini Clara bisa merasakan hembusan nafas Aksa mengenai wajahnya...

"Kalian mau ngapain?"

Aksa mengepal tangannya kesal dan mengembalikan posisi tubuhnya seperti semula.

"Hmm anu Tan, Aksa in...".

"Bukan urusan Mama!" Ucap Aksa mendahului gadis itu.

"Aksa! Kamu jangan macam-macam yah sama Clara!"

"Mama apaan sih, ngapain juga ke sini?"

"Kamu nggak suka Mama kesini?" Tanya Friska sedikit kesal.

"Nggak gitu mah, tapi kan Mama tau kalo Clara mau pergi. Mama ngerti ajalah,"

Clara memukul pundak Aksa, dia merasa malu sendiri mendengar perkataan Aksa ke Mama nya.

"Mama cuman mau bawa sarapan buat kalian, habis itu Mama pergi tapi kamu jangan macam-macam. Ingat Aksa kamu itu masih kecil," omel Friska.

"Iya Mah, iya." Balas Aksa dia malas harus berdebat dengan Mama nya.

"Pesawat kamu jam berapa sayang?" Daripada meladeni Aksa Friska lebih memilih bertanya kepada Clara.

"Sebentar sore Tan sekitaran Jam 4." ucap Clara sembari tersenyum.

"Kalo gitu Tante ke kantor dulu, nanti baru susul kamu ke Bandara," ucap Friska sembari mengelus rambut gadis itu.

"Iya Tan, Makasih." balas Clara.

rasanya kini dia sangat rindu kepada Mamanya. Untung saja tadi Aksa sudah menemaninya nyekar ke makam Mama nya.

Setelah Friska pergi, Aksa kembali menatap gadis itu. Clara hanya tersenyum yang membuat Aksa ingin meminjam senyum manis itu.

Tokk tokk tokk

Aksa refleks memukul sofa, belum apa-apa sudah ada saja pengganggu yang membuatnya menarik tubuhnya jauh dari Clara.

"Gu-gue, buka pintu dulu," ucap Clara. Aksa hanya mengangguk dan membiarkan gadis itu pergi.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang