42. Koma

584 29 0
                                    

Clara sudah berada di kamar inap dia sudah tidak berada di ruang ICU lagi, tapi gadis itu masih koma yang membuat Aksa sedari tadi malam tidak tertidur menunggu Clara sadar dari komanya.

"Akasa! Makan dulu Nak." ucap Friska yang baru datang dan membawa makanan kepada Aksa.

Aksa hanya menggeleng dia sama sekali tidak ada napsu makan dia hanya ingin melihat Clara membuka matanya dan kembali tertawa bersamanya.

"Makan dulu Aksa, kalo kamu sakit yang jagain Clara siapa?" ucap Rio Papanya Aksa yang kini berjalan memasuki ruangan Clara.

"Papa!" Ucap Aksa.

"Jangan nangis kamu Anak cowok," ucap Rio yang mampu membuat Aksa terkekeh.

"Dia gadis kuat, Papa tau itu." lanjut Rio menyakinkan Aksa.

Aksa memilih mengikuti ucapan Mama nya untuk makan terlebih dahulu agar nanti dia mempunyai stamina yang kuat untuk menjaga Clara.

"Dia cantik yah Sa!" Ucap Rio.

"Iyalah, mirip Mama waktu mudah," balas Friska.

Kedua orang itu sedang mencoba menghibur Aksa dan benar saja Aksa Mampu tersenyum tidak seperti kemarin dia terus murung dan tidak mau melakukan apa-apa kecuali berada menjaga Clara.

Tokk tokk

"Bisa kami masuk?" Tanya pak polisi saat membuka pintu ruangan Clara.

"Silahkan pak." ucap Rio mempersilahkan.

"Siapa yang lapor polisi?" Bisik Aksa kepada Mama nya.

"Papa!" jawab Friska.

Kini Aksa hanya bisa melihat Papa nya berbincang dengan polisi dia tidak tau apa yang di bicarakan dua orang itu.

Setelah polisi pergi Aksa langsung saja menanyakan semuanya kepada Papa nya.

"Papa ngomongin apa?" Tanya Aksa penasaran.

"Papa minta polisi untuk menyelidiki semuanya". ucap Rio.

Setelah itu Aksa kembali duduk di samping Clara yang sedang Koma dia memegang tangan gadis itu lalu meletakkannya di pipinya.

"Jangan tidur mulu, gue capek liatnya."

Friska dan Rio kasihan melihat Anaknya yang sedari tadi malam terus saja menunggu Clara sadar.

"Kasian anak kita Pa!" Ucap Friska kepada suaminya.

"Dia sayang sama Clara Ma." balas Rio tersenyum melihat anaknya yang begitu menyayangi Clara.

"Kamu junior!" ucap Friska.

sifat Rio dan Aksa sangat lah sama tidak ada bedanya sama sekali, mereka sama-sama penyayang dan mempertahankan satu satunya cinta salama hidupnya.

"Mom kalo orang koma biasanya berapa lama?" Tanya Aksa kepada Friska.

"Nggak bisa di tentuin sayang." jawab Friska tersenyum dia gemas mendengar pertanyaan Aksa.

"Bentar lagi kita Ujian Mom, kalo Clara nggak sadar juga gimana?"

"Makanya di doain supaya Clara cepat sadar."

"Aksa selalu berdoa kok Mom."

Friska mengelus pundak Anaknya yang masih saja memegang tangan gadis itu. Friska saja tidak tau kenapa dia bisa menyayangi Clara seperti anaknya sendiri padahal dia dan Clara belum lama saling kenal.

"Mama sama Papa ke kantor dulu yah." pamit Friska lalu Aksa menviun tangan kedua orang tuanya.

"Hati-hati." ucap Aksa.

Traumatic (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang