Selamat Membaca!💋
Keesokan paginya. Seperti biasa Meli dan Tania akan pergi ke Kampus. Tapi kali ini mereka telah di jemput Mico dan Fian.
"Ayok Mel berangkat" ajak Tania setelah memakai sepatunya.
"Duluan aja deh" ujar Meli dengan mengotak atik isi tas-nya.
"Lah? Kita berangkatnya barengan Neng"
"Siapa bilang berangkatnya bareng hah?" tanya Meli dan di balas dengan muka cengoh Tania.
"Lah... Emang Lo nggak bareng sama Gue?"
Meli menggeleng santai.
"Kok gitu sih?" tanya Tania setengah merengek.
"Kok gitu apannya? Hak asasi dong, Gue bebas nentuin bareng sama Lo atau enggak" kata Meli dengan merapikan rambutnya.
"Yah Meli ayo dong!" rengek Tania dengan bergelanyut di tangan Meli.
"Udah sana pergi" usir Meli, ia tak menghiraukan ajakan Tania.
Tania pun keluar kamar sendirian dengan memasang wajah masam.
"Loh kok sendiri? Meli mana?" tanya Fian saat melihat Tania menuruni anak tangga.
"Dia nggak mau bareng, katanya hak asasi... Dia bebas nentuin mau bareng atau enggak" jelas Tania dengan wajah sedih.
"Boleh Gue keatas?" tanya Mico ikut bersuara. Tania terdiam mendengar itu.
"Gue mau coba ajak Dia bareng Kita" kata Mico lagi. Dan Tania pun mengangguk pelan.
"Iya naik aja, gapapa"
Mico pun langsung berdiri saat mendapatkan izin dari Tania. mico mulai berjalan menaiki anak tangga, dan terhenti kala sampai di depan pintu kamar Meli dan Tania.
Tok. Tok. Tok.
Mico mengetok beberapa kali. Setelah ia mengetok pintu, terdengarlah suara langkahkan kaki dari dalam sana.
"Ada apa lag--" ucapan Meli terhenti ketika yang di lihat adalah Mico, karena ia tadinya berpikir jika itu adalah Tania.
"Maaf" ujar Mico.
"Ada apa Kak?" kata Meli dengan mata menghindar dari pandangan Mico.
"Kamu nggak mau bareng Kita?" tanya Mico santai, namun di dalam sana... detak jantungnya tidak santai. Berdegub dengan kencang.
"Nggak seru kalau Kamu nggak ikut" kata Mico lagi. Karena Meli tak kunjung menjawab pertanyaannya.
Meli langsung mendongak menatap Mico. Jujur saja Meli sangat ingin move on, tapi kenapa jadi sesusah ini.
"Aku tunggu di bawah... " ujar Mico lalu pergi. Sedangkan Meli masih terdiam dalam cengohnya.
Setelah tiga menit terdiam. Meli pun memilih untuk keluar dan ikut gabung dalam mobil Mico. Kini Meli duduk di depan bersama Mico. Sedangkan Tania berada di belakang bersama Fian. Selang beberapa menit, mereka pun tiba di Kampus. Banyak sorot mata yang melihat kearah Meli dan juga Tania, karena mereka bareng sama most wanted Kampus ini.
"Mereka kenapa lihatin Kita sih?" tanya Tania heran. Fian tersenyum mendengarnya.
"Udah biarin aja, ayok" ajak Fian dan langsung menggandeng tangan kiri Tania. Sontak Meli mendelik melihat itu.
Mereka pacaran?. Itu yang ada di benak Meli.
"Mereka udah real pacaran"
Meli menoleh, dan ternyata Mico yang mengatakan itu. Meli hanya menatap Mico dengan wajah penuh pertanyaan.
"Sudah dua hari mereka pacaran" kata Mico lagi. Buru Buru Meli memalingkan wajahnya, karena Mico seakan bisa membaca isi pikirannya. Jika memang itu benar, itu sangat gawat. Bagaimana jika Mico tahu tentang rasa Cinta Meli kepadanya? Jelas Meli akan malu bukan.
"Menggemaskan" gumam Mico.
Meli yang mendengarnya pun langsung mendongak, namun Mico sudah mulai berjalan.
"Dia bilang apa tadi?" kata Meli pada dirinya sendiri. Meli pun menampar pipinya sendiri.
"Aaa!" teriaknya karena tamparan itu.
Menggemaskan??? Batin Meli bersorak sorak.
Entah mengapa rasanya sangat membahagiakan. Dan dalam sesaat Meli melupakan tentang acara ingin move on dari Mico.
♡♡♡
"Meli masih lama nggak sih?!" tanya Tania dengan nada suara merengek.
"Lama Tania... Udah ah sana, duluan aja. Kalau enggak pergi aja noh sama Pacar baru Lo" usir Meli dengan setengah menyindir.
"Lo apaan sih... " kata Tania malu malu tapi mau.
"Udah sana" usir Meli lagi.
"Iya iya Gue pergi!" ketus Tania karena merasa terusir.
"Tapi Lo belajar segiat ini untuk apa?ujian juga masih lama kan?" tanya Tania penasaran.
"Orang ointer mah bebas mau belajar atau enggak" kata Meli dengan songong.
"Dih! Songong bat Lo"
"Udah sana pergi... Katanya tadi mau pergi" kata Meli mengingatkan.
"Duh Lo kok ngusir sih?" Tanya Tania.
"Lo berisik! Ganggu Gue belajar"
Tania pun dengan wajah cemberut memilih pergi karena tidak ingin menganggu Meli.
Setelah kepergian Tania, Meli mengusao wajahnya dengan gusar.
Gue nggak mau beasiswa Gue di cabut. Batinnya.
Tbc.
Vomments 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me [Tahap Revisi]
Romance[TAHAP REVISI] Menceritakan tentang kehidupan Meli dan Mico. Dua anak yang sama sama tinggal di sebuah panti asuhan kecil. Mereka berdua seperti matahari dan sinarnya. Mereka bersama untuk saling melengkapi satu sama lain. Namun bagaimana jika merek...