Selamat Membaca!💋
"Mel, bisa kebawah sebentar?" pinta Tania pada Meli.
"Gue kan lagi belajar Tani" ujar Meli dengan fokus menatap buku buku nya .
"Iya Gue tahu... Tapi sebentar aja" kata Tania kekeh.
"Emangnya ada apa?"
"Ada Kak Fian sama Kak Mico" kata Tania.
Meli memejamkan matanya sejenak.
"Itu kan tamu Lo... Bukan tamu Gue" ujar Meli seadanya.
"Tamu Gue kan tamu Lo juga Mel" sanggah Tania.
"Sudahlah... Gue sibuk" kata Meli lalu kembali berkutat pada bukunya.
"Gue tahu kenapa Lo nggak mau ke bawah... Lo lagi menghindar dari Kak Mico kan, Dia alasan kenapa Lo nggak mau turun" ujar Tania, Meli hanya diam tak menggubris ocehan Tania.
"Kak Karina bukan pacarnya Kak Mico Mel, Lo nggak harus ikutin kemauan Kak Karina"
Meli terdiam.
Bukan pacarnya? Benarkah?. Batin Meli tak percaya.
"Gue tahu Lo ngehindar karena Kak Karina kan? Tapi Dia bukan siapa siapanya Kak Mico... " ujar Tania lagi.
"Gue nggak tanya" kata Meli pelan. Terdengar Tania menghela nafas keras.
"Yaudah kalau gitu. Terserah Lo mau pergi ke bawah atau enggak" kata Tania lalu ia pergi.
Meli melirik kearah pintu yang sudah tertutup. Ia mehela nafasnya pelan. Tumben tumbenan Tania bersifat seperti itu. Tidak ada kekanak kanakan, hanya ada sifat kedewasaan.
Meli duduk dengan gelisah. Ia harus turun atau tidak?.
"Duh! Gimana nih, Gue turun atau enggak ya? Eh... Tapi kan Gue mau move on!" gerutu Meli.
"Turun enggak, turun enggak, turun enggak! Enggak!"
Sangking geramnya Meli membanting kan dirinya pada kasur miliknya. Meli langsung terjingkat lalu segera berjalan keluar dengan tergesah gesah. Ia melihat kebawah... Mereka masih ada di sana.
Turun enggak, turun enggak, turun enggak!. Batin Meli gemas.
Baiklah turun!.
Meli langsung menuruni anak tangga dengan cepat. Dan sangking cepatnya, ia sampai tersandung di tangga paling bawah.
Duk.
"Aaa!" teriak Meli. Yang membuat semua yang berada di sana langsung menghampiri Meli.
"Ya ampun Meli! Lo gapapa kan?" tanya Tania khawatir.
"Sakit!" rengek Meli dengan meniup niup siku tangannya yang terluka.
"Elo sih nggak hati hati!" omel Tania.
"Kok Lo marah sih?!" dengus Meli kesal.
"Berdiri dulu deh" ujar Mico dengan membantu Meli berdiri.
"Aaa! Sakit pantat Gue!" ringis Meli. Ia berusaha berdiri dengan badan terbungkuk karena pantatnya terasa sakit karena terbentur lantai yang keras.
"Duduk sini" titah Fian. Meli hanya menurut saja.
Tania sudah berlari mengambilkan P3K untuk Meli.
"Kok bisa sampai jatoh gitu sih Mel? Lo terburu Buru tadi?" tanya Fian khawatir.
"Enggak kok, tadi Gue nggak lagi terburu Buru" bohong Meli. Iyalah bohong kalau ia jawab jujur bisa berabe urusannya.
"Jangan bohong" kata Mico. Yah... Sejak Meli keluar dari kamarnya sampai Meli turun tangga, Mico terus melihat kearah Meli tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me [Tahap Revisi]
Romance[TAHAP REVISI] Menceritakan tentang kehidupan Meli dan Mico. Dua anak yang sama sama tinggal di sebuah panti asuhan kecil. Mereka berdua seperti matahari dan sinarnya. Mereka bersama untuk saling melengkapi satu sama lain. Namun bagaimana jika merek...