Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]

BAB 15 "BELLE JEAN"

       Tak ingin Yoojung mendengarkan semua omong kosong dari lelaki keparat itu, Seokjin kemudian menggendong tubuh lemas itu dipunggungnya, pun perempuan itu sudah kehilangan kekuatan untuk dapat berjalan. Mereka lalu keluar dari restoran dengan menggunakan jalan khusus yang biasanya hanya bisa dilewati oleh pegawai.

Kecurigaan Seokjin berawal dari sebuah pesan yang dikirimkan oleh Belle Jean, dengan nada mengancam perempuan itu menuntut Seokjin agar lebih perhatian pada artisnya yang sudah kelewat batas. Karena itu Seokjin dapat mengetahui hubungan Yoojung dan juga Taehyung. Memang benar, Belle Jean lebih dulu mengetahuinya.

Seokjin hanya tidak ingin membuat Yoojung lebih gelisah dan tidak dapat fokus pada pekerjaan, karena itu dia berbohong dan mengatakan pada perempuan Kim itu bahwa Belle Jean belum mengetahui apa pun. Seraya dia memikirkan cara bagaimana membujuk Belle Jean agar tidak bertindak semena-mena.

Namun, dirinya gagal meyakinkan Belle Jean. Hingga peristiwa ini harus menimpa Yoojung akibat dari kesalahannya. Entahlah, sebenarnya Yoojung pun tak perlu ikut ke dalam permasalahan yang ia miliki dengan Belle Jean. Tapi, perempuan arogan itu tabiatnya posesif, tabiatnya serakah hingga tak mampu mendengarkan logika dari orang lain yang memiliki beda pendapat dengannya.

Seokjin masih mencoba menenangkan Yoojung yang ketakutan, kini mereka sudah aman di dalam mobil.

"Apa yang akan Nam PD lakukan? Apa yang dia maksud dengan berita yang akan rilis?" tanya Yoojung beruntun disela rasa takutnya.

"Tidak akan ada berita yang rilis tentangmu, jadi tenanglah. Aku bisa membereskan semuanya."

Seokjin mengelus rambut Yoojung lembut, tangannya masih erat menggenggam tangan gemetaran perempuan yang sudah terlihat kacau itu.

Lelaki itu mengepal kuat, ia sungguh tidak akan memaafkan Nam Dohee si bajingan itu. Jika saja Seokjin terlambat beberapa detik, tangan kotor lelaki itu mungkin akan menghancurkan Yoojung. Ia tak mampu membayangkannya.

"Yoojung." Seokjin lalu memeluk Yoojung erat. "Tidak akan ada yang bisa menghancurkanmu. Jadi, kumohon jangan menyerah."

Rasa takut hingga rasa cemas yang kini bagai mengepungnya berhasil merobohkan pertahanan Yoojung. Dia pun segera membalas pelukan Seokjin dan menangis dengan kencang dipelukan itu.