Seokjin bungkam, ia tidak punya lagi kata untuk disampaikan pada dua orang di depannya itu. Sudah cukup asam lambungnya yang menyiksa, jangan lagi urusan lain yang akan kembali membuat ia harus dirawat lebih lama.
Yoojung hanya mampu salah tingkah, ia pun merasa bersalah karena telah membuat kekacauan tanpa pertimbangan sama sekali.
"Apa yang salah dengan mengumumkan pertunangan? Toh, hari itu juga responnya sangat bagus," ujar Taehyung memecahkan keheningan yang sudah berlangsung lama itu.
Seokjin hanya balas dengan menghela napas.
"Sebentar lagi pun aku akan mengumumkan pernikahan. Hem, setelah konser terakhirku selesai." Taehyung menoleh pada Yoojung, ia pun menahan tawa melihat wajah Yoojung yang sangat terkejut.
"Yoojung, siapkan uang untuk membayar dendamu!" celetuk Seokjin.
"Sajang-nim!"
"Jangan khawatir, aku akan membiayai hidupmu."
Taehyung merangkul Yoojung, sedang matanya menatap ke arah Seokjin—ia sedang pamer.
"Kau yakin?" tanya Seokjin pada Yoojung, sedang ia terus mengabaikan Taehyung.
Yoojung kemudian beranjak dari duduk dan berjalan mendekat pada Seokjin. Taehyung kembali mengikuti.
"Aku lebih dari yakin," jawab Yoojung mantap.
Ada jeda atau lebih tepatnya keraguan sebelum Seokjin menyampaikan perkataan berikutnya. Itu bukan karena ia tidak merestui atau bahkan cemburu. Oh, dia lebih dari dewasa untuk dapat mengkesampingkan antara hubungan pekerjaan dan masalah pribadi. Tidak seperti seseorang yang tengah mengulum senyum karena bahagia di belakang Yoojung.
Namun, seharusnya itu bukan lagi hanya keputusan yang harus diambil seorang diri. Yoojung mungkin sudah tahu apa risiko yang akan didapatkan jika bertindak sesuka hati. Hanya saja, melihat betapa yakin perempuan itu menjawab pertanyaan yang ia beri, sudah cukup untuk membuat Seokjin percaya.
Ia dulu pernah berbuat semena-mena, seperti mengontrol kehidupan Yoojung bahkan tanpa meminta persetujuan darinya. Ia melarang Yoojung melakukan hal yang disukai atau ia pilih tanpa persetujuan darinya. Meski Yoojung sangat menyukai hal itu, jika Seokjin tak setuju maka ia tak dapat melakukannya. Hingga sampai pada titik di mana Yoojung merasa tak lagi percaya padanya dan menghasilkan permasalahan yang membuat perempuan itu begitu terpuruk. Ia tidak akan melakukan hal yang sama.
"Baiklah, toh, aku juga tidak bisa merilis berita apa pun selain merestui."
Yoojung masih mematung, ia tengah mencerna kalimat yang baru saja didengarnya itu.
"Em, tapi kau harus bisa mengatasi berbagai komentar yang akan datang."
"Aku hanya akan membaca komentar baik saja."
"Kalau semuanya komentar jahat?"
"Aish, kau menyebalkan sekali." Kesal Taehyung pada Seokjin.
Lelaki yang masih menggunakan infusan di tangan itu hanya tertawa kecil melihat wajah Taehyung yang terlihat kesal.
"Terimakasih."
Yoojung yang terlampau senang akhirnya memeluk Seokjin, ia sungguh beruntung karena memiliki Bos Besar layaknya Kim Seokjin. Sosok penuh perhatian dan baik hati. Namun, ia lupa kalau ada kekasihnya yang menonton di belakang. Kemudian Taehyung menarik Yoojung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]
FanfictionSetelah 5 tahun putus akhirnya mereka bertemu lagi dan harus bekerjasama. Lagi-lagi Taehyung kembali seperti dulu yang sering mengganggu Yoojung. Dari mulai membuat Yoojung tidak nyaman syuting dan membuatnya menangis. Tapi Taehyung dapat saingan ba...